Kabar  

BPBD Kota Sukabumi Dorong Pengelolaan Wisata dengan Teknik Penyelamatan

Kegiatan pelatihan praktek penyelamatan di destinasi wisata. Kamis (24/6)

KABARINDAH.COMBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi terus mengambil peran dalam upaya peningkatan sektor wisata di Kota Sukabumi. Hal ini disebabkan masih minimnya kemampuan pengelolaan sektor wisata dan ketersediaan sarana prasarana infrastruktur mitigasi di destinasi wisata Kota Sukabumi.

Oleh sebab itu membuat BPBD bergerak untuk mensupport kegiatan pelatihan praktek penyelamatan di destinasi wisata. Salah satu cara yang dilakukan seperti pelatihan yang dilakukan di salah satu objek wisata di Kota Sukabumi, Kamis (24/6) lalu.

Peserta yang mengikuti acara ini sebanyak 40 peserta dari berbagai pengelolaan tempat wisata yang tersebar di Kota Sukabumi. ” Praktek lapangan ini diawali dengan pengenalan potensi bahaya di tempat usaha wisata dilanjutkan dengan teknik menggambarkan tingkat bahaya yang sering terjadi dan sesuai dengan karakter destinasi wisata,” ujar Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Minggu (27/6).

Baca Juga:  MCCC Gelar Monev, Sekda Jabar Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah

Praktek dan cara penyelamatan korban, teknik evakuasi korban bencana dan insiden lainnya yang kerap dialami diajarkan dalam event ini. Zulkarnain menambahkan, pada situasi saat ini, aksi wisata merupakan favorit semua warga kota sehingga kepastian keamananya dari segala jenis bahaya menjadi perhatian serius.

” Keselamatan jiwa harus diutamakan demi kenyamanan pengunjung wisata sesuai prinsip Sapta Pesona melalui membekali pengelola, mempraktekkan kemampuan P3K dilapangan,” tambah Zulkarnain.

Selain itu para pengelola harus menjalankan SOP yang telah dibuat dan harus ditunjukkan serta diujicobakan demi mengurangi resiko bilamana bencana atau insiden lainnya terjadi.

Zulkarnain menjelaskan ke depannya secara bertahap diharapkan pelaku usaha wisata mampu menerapkan standar keselamatan yang baik dengan Safe Guard Darurat yang kapabel, jalur evakuasi, titik kumpul, rambu dan papan informasi bahaya serta sistem peringatan bahaya yang informatif.