Oleh Reni Muplihah
(Magister Pendidikan STAI Sukabumi)
Allah yang telah mangaruniakan shalat sebagai suatu metode untuk mencapai ketenteraman, kebahagiaan, dan alat pemeliharaan diri dalam menjalankan tugas sebagai khalifah di muka bumi.
Dalam konteks akhlak mulia, shalat sangat berhubungan dengan pendidikan dan akhlak. Salah satu contohnya adalah ketika mendirikan shalat dibutuhkan kesabaran, sedangkan kesabaran adalah pintu masuk kepada “rumah akhlak”. Oleh karena itu, penting sekali mempelajari shalat.
Ada 4 alasan mengapa shalat merupakan hal yang penting dipelajari, yaitu :
Pertama, Shalat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim, hal ini ditegaskan Allah dalam Al-quran surah Al-baqarah ayat 43 yaitu:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
Dalam ayat di atas Allah SWT menggunakan kalimat perintah dengan kata “dirikanlah” artinya ayat ini menjelaskan tentang kewajiban seorang muslim untuk melaksanakan shalat.
Kedua, Shalat merupakan bagian dari rukun Islam. Nabi Muhammad SAW menjelaskan dalam sebuah hadis tentang shalat yang merupakan rukun kedua dari rukun Islam yaitu:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُوْلُ: «بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ» رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمٌ.
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Islam dibagun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ketiga, Shalat adalah amalan pertama yang dihisab di hari Kiamat kelak, sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yaitu:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ )
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Keempat, Shalat merupakan alat dalam upaya menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar. Dengan demikian shalat merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga manusia bisa mengendalikan diri dari perbuatan yang buruk, sebagimana yang dijelaskan dalam Surah Al-Ankabut Ayat 45:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Berdasarkan ayat di atas, salah satu fungsi dari shalat lima waktu adalah untuk relaksasi, dan yang sangat penting adalah menjaga kondisi emosi seseorang dari tekanan yang bisa mengakibatkan kebodohan emosi dan intelektual sehingga menyebabkannya terjebak pada perbuatan keji dan mungkar.
Melupakan dirinya sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, karena itu kadang manusia tidak mengenal lagi siapa dirinya. Bahkan lingkungan luar lebih dikenali dibandingkan dirinya sendiri. Manusia tidak mampu memahami wawasan batiniahnya sendiri, akibatnya hanya dikemudikan oleh logika dan insting hewaninya saja. Namun, melalui shalat, kesadaran diri tentang kawasan batin tersebut disegarkan kembali.
Mengingat ke empat hal di atas, ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam shalat:
Pertama, Shalat harus dilaksanakan dengan khusu’ artinya menghadirkan hati dalam melaksanakan shalat. Hal ini digambarkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Maun ayat 4-5. yaitu: “Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya.”
Ayat di atas menjelaskan orang yang tidak memahami shalat dengan benar, sehingga memunculkan kelalaian dalam dirinya. Karena itu, shalat harus dilaksanakan dengan benar dengan cara mempelajarinya sehingga memunculkan kekhusuan dalam melaksanakannya.
Kedua, wajib memahami kaifiyatus shalat atau tata cara melaksanakan shalat. Berdasarkan dalil dari hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Shalatlah kamu seperti aku salat (HR Bukhari).
Hadis di atas menjelaskan tentang pentingnya mempelajari cara-cara shalat dengan benar dan memraktekkan shalat yang benar itu sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Ketiga, shalat harus diajarkan sejak kecil, Islam memerintahkan untuk mengajarkan shalat kepada anak-anak kita sejak dini. Hal ini diperkuat dengan hadist Nabi Muhammad SAW: “Telah diriwayatkan dari hadis Sa’ad bin Sanan, dari Anas RA dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya.” (HR Abu Dawud)
Berdasarkan hadis di atas maka dapat dipahami bahwa shalat merupakan bagian perintah yang wajib dilaksanakan, sehingga harus diajarkan sejak dini dan jika tidak dilaksanakan maka ada bentuk hukuman yaitu pukulan yang tidak memberatkan kepada anak. Begitu pentingnya shalat dalam agama Islam, maka yang muda hingga orang tua diwajibkan untuk melaksanakan shalat lima waktu, kecuali bagi yang sakit parah pun masih diwajibkan melaksanakan shalat walau hanya memakai isyarat.