KABARINDAH.COM – Para pemilik mobil yang belakangan ini merasakan performa kendaraan mereka sedikit menurun, jangan buru-buru panik. Sebab, hal itu bisa diakibatkan oleh adanya perubahan cuaca yang belakangan ini terjadi di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Guswanto belum lama ini mengatakan bahwa sampai pertengahan bulan ini suhu udara di Tanah Air pada siang hari akan sedikit lebih tinggi dari bulan lalu.
Menurut Guswanto, penyebabnya adalah posisi semu matahari yang berada di utara ekuator pertanda musim kemarau akan segera tiba. Dalam data BMKG, pada awal bulan ini suhu udara tertinggi tercatat 36,1 derajat Celcius dan itu terjadi di Tangerang, Banten.
Lantas, apa hubungannya dengan performa mobil? Dilansir dari laman Napaonline, suhu yang panas akan membuat kandungan oksigen di dalam udara menjadi berkurang.
Alhasil, saat udara masuk ke dalam mesin maka komputer akan menyesuaikan jumlah bahan bakarnya sehingga membuat performa menjadi sedikit berkurang. Hal ini akan sangat terasa pada kendaraan, yang menggunakan pendorong turbocharger.
Panasnya udara juga membuat suhu mesin jadi lebih tinggi, yang berdampak pada sistem pelumasan. Pastikan oli masih bagus kondisinya, supaya bisa maksimal memberikan perlindungan pada mesin.
Periksa juga aki mobil, karena komponen itu cukup rentan dengan perubahan suhu. Berkurangnya molekul oksigen di udara akibat naiknya suhu berdampak pada turunnya hambatan.
Meski hal itu menjadi kabar baik, namun panasnya cuaca membuat pengemudi mengatur penyejuk kabin agar bekerja lebih maksimal. Hal tersebut akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, karena AC terus bekerja sepanjang perjalanan berusaha mendinginkan udara kabin ke titik paling rendah.