KABARINDAH.COM—Pembukaan pelatihan perkoperasian dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) koperasi dan UKM dilakukan oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Hotel Horison, Senin (14/6).
Pelatihan ini menghadirkan pembicara dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop- UKM) dan peserta sebanyak 30 orang pelaku koperasi. “ Semangatnya di tengah pandemi dan di tengah kesulitan, koperasi tetap bergerak melangkah serta mampu memberikan layanan khususnya ekonomi kepada warga,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Namun recovery ekonomi akan sulit terwujud, jika warga tidak disiplin dalam menerapkan prokes Covid karena berdampak pada fluktuatif kasus. Sehingga pelaku koperasi dapat menjadi duta terbaik penerapan prokes di masyarakat.
Koperasi kata Fahmi, harus tampil sebagai lembaga yang mampu mempercepat sehatnya ekonomi masyarakat. Terlebih koperasi dikenal sebagai lembaga ekonomi kerakyatan, yang akan tumbuh bila didukung insan koperasi.
“ Pelatihan yang menghadirkan narasumber dari Kemenkop UKM ini akan mengokohkan koperasi jadi garda utama bersama pemerintah melakukan penyehatan ekonomi berbasis kemasyarakatan,” tambah Fahmi.
Dari jumlah koperasi sebanyak 332, yang sehat hanya 200 koperasi dan 70 rutin melakukan RAT. Berharap koperasi yang hadir di sekolah, institusi pemerintahan, swasta dan umum saling menguatkan keberadananya.
Fahmi berharap para pelaku koperasi insan koperasi berkolaborasi dengan Pemda dalam rangka pulihnya ekonomi kerakyatan di Kota Sukabumi. Regenerasi koperasi ke kalangan milenial juya penting namun bukan hal mudah dan jadi tantangan agar diminati kalangan muda. Koperasi harus libatkan teknologi jika ingin maju, makanya anak jadi bagian tidak terpisahkan.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi Ayi Jamiat mengungkapkan peserta pelatihan 30 koperasi dari 332 koperasi di Kota Sukabumi yang terdata Kementerian Koperasi ikut pelatihan tiga hari 14-16 Juni 2021.
Peserta ini dipastikan belum ikut pelatihan dan perlu ditumbuhkembangkan, sehingga berkembang dan mensejahterakan anggota koperasi. Ayi menambahkan peran pemda membuat regulasi menumbuhkembangkan koperasi dan kegiatan membangun SDM seperti pelatihan, bimbingan usaha produksi sebab bukan hanya simpan pinjam tapi bidang usaha, fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha, akses permodalan.
Pelaku koperasi kata Fahmi, harus berinovasi mengembangkan usaha dan membantu pemasaran, dan kini dapat mengembangan koperasi syariah.
