Kabar  

Pasca Tiga Balita Meninggal, Aktivitas Tambang Galian C di Nyalindung Sukabumi Ditutup 

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Aktivitas galian C di Kampung Warungwaru, RT 01 RW 04, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi ditutup sementara waktu. Hal ini setelah peristiwa meninggalnya tiga orang balita yang diduga tenggelam di lokasi kubangan tambang galian C milik perusuhaan swasta.

Sebelumnya, peristiwa tragis menimpa tiga orang balita di Kampung Warungwaru, RT 01 RW 04, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Ketiganya ditemukan meninggal dunia karena diduga tenggelam di lokasi kubangan milik perusahaan swasta pada Kamis (11/1/2024) siang.

Data yang diperoleh, tiga anak yang dikabarkan meninggal dunia ini yakni Melani khumaira (4 tahun), Muhammad Ikhsan Al hafiz (5) dan Muhammad Syarif (4,5).

Baca Juga:  Awal Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Sukabumi Naik Tembus Rp 140 Ribu Per Kilogram

” Untuk sementara waktu aktivitas proyek tersebut diberhentikan sambil menunggu izin perusahaan itu benar-benar sudah terbit atau legal,” ujar Plt Camat Nyalindung, Sukabumi, Mulyadi, Ahad (14/1/2024). Perusahaan tersebut sebelumnya merupakan kawasan ternak ayam boiler.

Namun, pihak perusahaan kini tengah mengembangkan usahanya dan akan beralih ke usaha tambang galian C. Saat ini sepengetahuan Mulyadi, proses rekomendasi dari Camat yang lama dan poses izin-nya masih di tempuh dan izin tersebut belum terbit.

“Jadi, kalau di rekomendasi itu bergerak di pertambangan atau galian C,” ungkap Mulyadi. Ia mengatakan peristiwa yang menelan tiga anak tersebut, terjadi karena berbagai faktor.

Salah satu diantaranya, karena tidak adanya penjagaan serta pengawasan yang ketat dari pihak perusahaan di lingkungan area proyek galian C. Sehingga peristiwa yang memprihatinkan itu terjadi.

Baca Juga:  Kepengurusan Himtekpa UM Bandung Masa Bakti 2023-2024 Resmi Dilantik, Ini Komitmen Sang Ketua

” Kami sudah sampaikan ke perusahaan, agar kedepannya mereka melakukan penataan area agar lebih safety,” terang Mulyadi. Sehingga tidak sembarang orang bisa masuk ke area proyek.

Mulyadi menuturkan, informasi dari perusahaan saat ini tengah melakukan kegiatan perataan tanah atau atau cut and fill untuk penataan lokasi yang rencananya akan dijadikan sebagai lokasi tambang galian C. Ia berharap akses ke perusahaan itu ditutup saja, jangan ada masyarakat bebas keluar masuk ke situ.

Lebih lanjut Mulyadi menerangkan, pasca kejadian, pemerintah Kecamatan Nyalindung, Polsek Nyalindung, orangtua korban dan pihak perusahaan telah melakukan pertemuan di Mapolsek Nyalindung. ” Hasil dari pertemuan di sana dihentikan sementara seluruh aktivitas perusahaan,” jelasnya.