KABARINDAH.COM – Melihat keramaian berkumpul, atau berdiri berbaris, atau banyak orang mengalami keadaan amat buruk dalam mimpi berarti meningkatnya kekuasaan seseorang, naik kedudukannya, memperoleh popularitas dan ketenaran.
Jika seorang pedagang atau pelaku bisnis melihat sekumpulan orang dalam mimpi, maka ini berarti kemajuan dalam bisnisnya dan bertambahnya pelanggannya.
Jika seorang khatib melihat hal itu dalam mimpi, maka ini berarti bahwa pengikutnya akan bertambah banyak.
Suara bising berarti menyaksikan kekacauan sosial, kerusuhan atau ikut serta dalam sebuah perayaan keagamaan, atau sebuah peristiwa penting yang menarik orang dari seluruh lapisan masyarakat.
Mimpi Menjadi Orang Gila
Dalam mimpi, ketidakwarasan atau salah satu kondisi di atas melambangkan kemakmuran, kebaikan, dan gengsi. Ketidakwarasan dalam mimpi juga menunjukkan hasrat pada dunia, perayaan, atau kesenangan sosial bagi orang yang mengusahakan hubungan seperti itu.
Jika seseorang bertindak secara tidak rasional akibat dari sesuatu yang mempengaruhi kehidupannya dalam mimpi, maka ini menunjukkan keuntungan yang diperolehnya dari riba. Melihat diri sendiri sangat bahagia dan bergembira dalam mimpi berarti memasuki surga.
Secara umum, ketidakwarasan melambangkan keuntungan yang sama dengan kadar perilaku irasional seseorang dalam mimpinya. Seberapa kadar kegilaannya dalam mimpi menunjukkan seberapa kadar dirinya bakal menjadi kaya.
Namun, keuntungan itu akan dibelanjakan di jalan dosa dan bergaul dengan teman yang jahat. Ketidakwarasan dalam mimpi juga bisa ditakwilkan sebagai memperoleh warisan.
Kegilaan anak laki-laki seseorang dalam mimpi melambangkan berbagai manfaat yang diperoleh sang ayah. Kegilaan seorang wanita melambangkan panen yang baik di tahun itu.
Ketidakwarasan dalam mimpi juga ditakwilkan sebagai mabuk cinta. Dalam mimpi, ketidakwarasan juga bisa berarti memperoleh pukulan keras, atau mungkin bis berarti melakukan amal kebaikan tanpa mengharapkan balasan apa pun.
Sumber: Muhammad Ibn Sirin, “Muntakhab al-Kalam fi Tafsir al-Ahlam”.
