Ibrah  

Susah Mendapatkan Momongan? Inilah Doa Nabi Zakaria Agar Diberikan Keturunan

KABARINDAH.COM – Memiliki anak keturunan atau momongan merupakan keinginan setiap mayoritas umat yang sudah menikah. Selain ikhtiar melakukan hubungan suami istri Yang sah, berdoa agar cepat diberikan keturunan dan memiliki anak yang Sholeh juga dianjurkan dalam Islam.

Bagi sebagian pasangan, memiliki anak memang bukan perkara mudah. Namun, usaha untuk memiliki keturunan harus tetap dilakukan. Selain itu, ada hal yang tidak kalah penting yaitu membaca doa agar segera diberikan keturunan, di antaranya membaca doa yang terdapat dalam surat al-Anbiya’ ayat 89.

Doa ini diangkat dari kisah Nabi Zakaria yang mengalami cobaan yaitu belum memiliki keturunan setelah puluhan tahun. Berikut doa agar cepat dikaruniai anak, dapat momongan atau keturunan sholeh.

Baca Juga:  Syukur, Sabar, dan Manusia Bahagia

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَ أَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ

“Robbi laa tadzar nii fardan wa anta khoirul waaritsiin”. Artinya: ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik.” (QS.Al-Anbiya’ [21]:89).

Agama dijelaskan bahwa pada ayat tersebut Allah mengarahkan perhatian Nabi Muhammad saw dan umatnya kepada kisah Nabi Zakaria.

Karena ia tidak mempunyai anak, maka ia merasa kesepian dan tidak mempunyai seorang pun keturunan yang akan menggantikan dan melanjutkan perjuangannya bila ia telah meninggal dunia.

Sebab itu, ia berdoa kepada Allah agar Dia tidak membiarkannya hidup tanpa keturunan. Pada akhir ayat ini disebutkan ucapan Nabi Zakaria setelah ia mengucapkan doanya itu. Lalu ia berkata, “Dan Engkau adalah ahli waris yang paling baik?”

Baca Juga:  Agar Penampilanmu Rupawan, Berdoalah Seperti Ini Saat Bercermin

Maksudnya ialah bahwa apabila Allah menghendaki tidak akan menganugerahkan keturunan kepadanya, maka ia pun rela dan tidak berkecil hati, karena ia yakin bahwa Allah akan tetap memelihara agamanya.

Dan, tidak akan menyia-nyiakan agamanya dan Allah tentu akan memilih orang yang paling tepat sebagai pengganti Zakaria setelah wafatnya. Kisah ini telah dibahas lebih luas dalam Surah Ali Imran dan Surah Maryam.