Bisnis  

Meski Minus, Pemerintah Klaim Pertumbuhan RI Masih di Atas Rata-Rata Global

KABARINDAH.COM — Pemerintah menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 yang terkontraksi 2,07 persen (yoy) masih di atas rata-rata global.

Menurut Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, meskipun pertumbuhan minus, namun di tingkat dunia minusnya mencapai 3,5 persen.

“Berarti, kita jauh lebih baik daripada rata-rata dunia bahkan ada negara negara yang minusnya jauh di atas 3,5 persen,” ujar Kunta dalam Webinar Percepatan Ekonomi Sosial di Jakarta, Minggu.

Kunta menjelaskan, puncak tertekannya perekonomian Indonesia adalah kuartal II-2020 sebesar minus 5,32 persen yang terjadi karena stimulus pemerintah belum terakselerasi secara optimal.

Baca Juga:  Ahmad Sahroni, "Crazy Rich" Tanjung Priok yang Punya 4 Fakta Menarik. Cek Deh!

Di sisi lain, ekonomi Indonesia yang mulai membaik pada kuartal III yakni minus 3,49 persen dan kuartal IV minus 2,19 persen terealisasi akibat stimulus pemerintah terus menunjukkan hasil terutama kepada masyarakat.

Menurutnya, berbagai stimulus itu yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia sehingga secara keseluruhan tahun 2020 mampu tumbuh minus 2,07 persen.

“Ini stimulus kita sudah berjalan, stimulus yang kita berikan oleh pemerintah itu telah menggerakkan perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi kita 2020 hanya minus 2,07 persen,” katanya.

Terlebih lagi, stimulus perlindungan sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang cakupannya semakin luas dan targetting semakin baik telah mampu menjangkau hampir semua 40 persen masyarakat berpenghasilan terendah.

Baca Juga:  Makin Mudah dan Cepat, Pelanggan Telkomsel dan IndiHome Bisa Reservasi Layanan GraPARI dari Rumah

Ia menuturkan stimulus perlindungan sosial merupakan intervensi dari pemerintah dalam mendorong konsumsi seluruh lapisan masyarakat.
“Semua desil bisa merasakan bantuan pemerintah bahkan desil satu dan dua justru positif,” ujarnya. (Antara)