KABARINDAH.COM – Lembaga Islamic Technopreneur & Sociopreneur (LisTenS) bekerja sama dengan Pusat Sains & Teknologi Pangan (PSTP) Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) dan Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah mengadakan kuliah inspiratif secara daring pada Minggu 21 Maret 2021.
Acara yang mengangkat tema ”Membangun Karakter Entrepreneur Islami” dan disiarkan langsung melalui channel youtube resmi UMBandung ini menghadirkan pembicara utama yaitu Reza Abdul Jabar. Reza adalah seorang pengusaha sapi yang sukses asal Indonesia yang sekarang bermukim di Selandia Baru.
Dalam sambutannya, Rektor UMBandung Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi terhadap suksesnya acara ini. Menurut Prof. Suyatno, berkat inisiatif dari LisTenS, PSTP, dan Komunitas Pejuang Subuh Pondok Indah, acara yang menghadirkan pengusaha sukses Reza Abdul Jabbar ini berjalan dengan baik.
”Acara ini bertujuan untuk mengingat betapa pentingnya membangun karakter entrepreneur islami guna membangun peradaban ke arah yang lebih baik. LisTenS dan PSTP dibentuk secara khusus untuk mengimplementasikan visi dan misi UMBandung yang ber-tagline Islamic Technopreneur University,” kata Prof. Suyatno.
Menurut Prof. Suyatno, penguatan karakter yang dilakukan kedua lembaga tersebut penting dilakukan. Tujuannya, lanjut Prof. Suyatno, agar mahasiswa ataupun lulusan UMBandung memiliki jiwa entrepreneur islami.
Sementara itu, menurut Ketua Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah, Irwan Prima Aditya Judoyono, sangat penting untuk memiliki mindset entrepreneurship.
”Sebagai seorang pengusaha, mindset entrepreneurship yang dimiliki haruslah kuat. Kemudian berpikir maju dalam situasi sulit apa pun dan harus banyak melakukan eksekusi karena mimpi harus segera dilaksanakan,” kata Irwan.
Reza Abdul Jabbar yang bertindak sebagai pembicara utama mengangkat bahasan perniagaan yang berbasis islami. Menurutnya, perniagaan merupakan sesuatu hal yang besar bagi Islam karena Islam sendirilah yang mengajarkan perniagaan.
Menurut Reza, jika pedagang ingin mencapai sebuah kesuksesan, ia haruslah memiliki karakter yang berdasarkan Alquran dan Sunnah.
”Seorang pedagang yang mengaku aku bersaksi bahwa ’aku seorang muslim’, dia harus punya langkah yang keras. Langkahnya itu tegap, teguh, di atas pendirianya, dan enggak mungkin mundur,” ucap pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, yang memiliki lebih dari 4.000 ekor sapi perah ini.
Pengusaha yang berkecimpung di Selandia Baru itu menegaskan bahwa dalam menciptakan karakter entrepreneurship yang berbasis islami, haruslah menerapkan beberapa kurikulum.
Kurikulum yang dimaksud Reza di antaranya menciptakan environment yang islami, menghadirkan contoh-contoh kegiatan entrepreneurship yang berada dalam Alquran dan hadis, serta mampu menjadi contoh yang memang benar-benar hadir dalam dunia entrepreneurship.
”Selain itu, terakhir ini yang paling penting, yakni hadirkan figur-figur nyata sehingga anak-anak kita tidak diberi teori-teori belaka saja,” tutur Reza yang live via zoom dari peternakan sapinya yang sangat luas di kawasan selatan Selandia Baru.
”Pengusaha itu harus kuat secara fisik, mental, iman, dan akidah, ini adalah paket yang enggak boleh diubah,” tegas Reza.
Dalam menjalankan bisnis peternakan sapinya, Reza berprinsip bahwa seorang entrepreneur harus menjadikan setiap hari adalah senin, everyday is Monday.
Sumber: bandungmu.com