Pojok  

Kalau Kita Berharap, Bersiaplah Kecewa

Oleh Dr. Budi Santoso
(Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta)

 

Tahun 2019, saya berdoa agar diberi kesempatan hidup melewati tahun 2021, karena saya berharap dapat menonton pembukaan Jakarta Internasional Stadium JIS, Piala Dunia U 20, dan Gran Prix Mandalika. Suatu keinginan sederhana.

 

Tahun 2021 berjalan, sepertinya hanya JIS yang masih ada potensi berhasil terjadi di tahun 2021. Sedangkan lainnya ambyaar, dihajar Corona.

Harapan tinggal harapan. Kadang hidup kita penuh dengan harapan, namun kenyataan sering memberikan yang berbeda.

Harapan atau ekspektasi, adalah selalu menjadi bara api kehidupan manusia. Tanpa harapan tanpa keinginan sepertinya hidup terasa hambar.

Baca Juga:  Anak Muda Vs Orang Tua, Era Digital, dan Prestasi

Banyak manusia sering lebih sibuk atau mementingkan memenuhi ekspektasi orang lain ketimbang ekspektasi pribadi. Kita hidup sering tidak mampu menemukan ekspektasi pribadi dengan ekspektasi orang lain. Baik sebagai pekerja, pengusaha maupun anggota atau kepala rumah tangga. Kita sering lengah, sibuk memenuhi ekspektasi orang lain yang sepertinya selalu menuntut tak pernah berhenti.

Ketika kita hidup dengan ekspektasi orang lain, sepertinya kita sudah bukan menjadi diri kita sendiri, kita sudah masuk dalam jebakan potensi. Kita hidup dalam keadaan memenuhi ekspektasi pribadi, ekpektasi orang lain dan kenyataan yang terjadi.

Banyak ortu, ketika memiliki anak sebagai anak pintar atau berpotensi, telah menetapkan ekspektasi tertentu terhadap anaknya, sebaliknya sang anak juga menetapkan ekspektasi pribadinya, namun kenyataannya menunjukkan hal yang berbeda.

Baca Juga:  Jack Ma, Kerja Keras, dan Nasib Pekerja di Negeri Kita

Apabila kenyataan hasilnya di atas ekspektasi orang tua dan pribadi tentu patut disyukuri. Banyak ortu yang menetapkan ekpektasi yang terlalu tinggi terhadap anaknya, ketimbang ekpektasi sang anak. Sepertinya membuat sang anak sengsara dan orang tua kecewa saja. Atau sebaliknya. Kita telah terjebak dalam jebakan potensi.

Kata orang bijak, kalau kita berharap, bersiaplah kecewa.