Oleh Dr. Hj Arfiani Yulianti Fiyul MM
(Ketua Yayasan Jasmine Solusi/ Trainer Motekar Provinsi Jawa Barat/ Asesor BAN PAUD Provinsi Jawa Barat/Dosen Pasca Sarjana STAI Sukabumi Jawa Barat)
Merebaknya Covid-19 membuat banyak terjadi perubahan. Sejak awal, pemerintah mencanangkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), peraturan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 agar bisa segera dilaksanakan di berbagai daerah. Aturan PSBB tercatat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020.
Setelah itu, ada aturan baru. Pemerintah pusat akhirnya mengganti istilah New Normal dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Adaptasi Kebiasan Baru sudah dilaksanakan Pemerintah dan setiap Provinsi telah melaksanakan sejak Mei 2020 lalu. Dan, kini pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Bila kita menilik, sejak adanya pandemi Covid-19 tidak terlihat kondisi hiruk-pikuk ketika pagi hari, siang dan sore hari anak sekolah berangkat ke sekolah. Orang tua tidak tampak mengantarkan anak-anak menuju sekolah tujuannya. Padahal, seharusnya anak-anak usia sekolah itu sangat memerlukan interaksi antar temansebaya. Oleh karena adanya pandemik inilah kondisi itu tidak terlihat.
Anak usia sekolah membutuhkan interaksi. Interaksi sosial dan interaksi teman sebaya. Ketika di lingkungan sekolah anak akan berintreaksi secara positif. Bertemu teman sebaya dan bersenda gurau dengan teman sebaya.
Apa itu Interaksi?
Interaksi antarsatu ruang dengan yang lainnya. Termasuk komunikasi antarmanusia yang tinggal di dalamnya. Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Kurang lebihnya interaksi di sini adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya, kelompok dengan individu, ataupun kelompok dengan kelompok yang menghadirkan ketergantungan diantara keduanya. adanya interaksi adalah karena adanya aksi reaksi dari ke dua belah pihak.
Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan sosial yang dilakukan manusia dengan adanya timbal balik satu sama lain, berlangsung antarindividu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi antarindividu merupakan sebuah pola interaksi yang melibatkan dua individu. Salah satu contoh interaksi antarindividu adalah yang terjadi di antara dua orang teman di ruang kelas.
Dalam Surah At-Tin ayat 4 sebagaimana yang berbunyi berikut ini, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Interaksi sosial adalah satu bentuk hubungan manusia karena saling membutuhkan. Semakin banyak kebutuhan manusia, kian tidak bisa mengelak dari kebutuhan bantuan orang lain.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Jumlah pelaku lebih dari satu orang, hal ini karena interaksi membutuhkan aksi dan reaksi. Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Dalam interaksi sosial juga ada dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Dengan melihat ciri-ciri interaksi sosial, maka banyak hal yang hilang dengan adanya pandemi Covid-19 ini, seperti ciri-ciri adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Anak-anak usia sekolah tidak pernah bertemu. Manfaat bertemu ini mereka akan ada aksi dan reaksi, ada penggunaan bahasa tubuh jika berkomunikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tentu berinteraksi satu sama lain. Hal itu dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk bisa terus bertahan hidup. Interaksi sosial bisa terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Interaksi Sosial
Banyak hal yang ditemui dari manfaat interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari antara lain: Pertama, untuk meningkatkan perasaan kesetiakawanan sosial dan solidaritas antarwarga terjaga, seperti meningkatkan hubungan antar warga/tetangga. Kedua, menumbuhkan rasa tolong-menolong. Ketiga, terciptanya kedamaian. Keempat, terciptanya kerja sama antarwarga, tumbuhnya kekompakan. Kelima, tumbuhnya rasa tanggung jawab antarsesama warga.
Manfaat Interaksi Sosial Bagi Anak Sekolah
Interaksi sosial bagi anak didik atau anak sekolah: Pertama, dapat meningkatkan jiwa sosial masing-masing anak didik. Kedua, dapat menumbuhkan kebersamaan. Ketiga, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Keempat, sekolah memberikan gambaran nyata dari semua praktik teori ke praktik sosial/dunia nyata. Kelima, manfaatnya mempunyai banyak teman, dan dapat saling membantu disaat membutuhkan karena manusia tidak bisa hidup sendiri. Jadi butuh bantuan orang lain dengan cara berinteraksi
Dampak Interaksi Sosial Secara Positif
Interaksi sosial sangat dibutuhkan oleh setiap manusia,khususnya untuk anak-anak usia sekolah. Adapun dapak positifnya antara lain:
1. Memperluas pergaulan yang positif.
2. Memperbanyak teman.
3. Mudah dan cepat akrab,
4. Mendapatkan informasi yang belum diketahui.
5. Menemtramkan suasana.
6. Mempererat hubungan antarmanusia.
7. Bisa membntu dalam kehidupan sehari hari
Dampak Interaksi Sosial secara Negatif:
Hal ini tidak bisa dihindarkan jika interaksi sosial ini terjadi ada pula dampak negatifnya yaitu: Persaingan membuat kontrol sosial tidak berfungsi akan menimbulkan prasangka yang memicu terjadinya kerugian bagi orang lain. Misalnya, melakukan Aktivitas yang akan mengakibatkan terjadinya benturan/ kontak fisik. Menimbulkan rencana/ niat mencelakakan pihak lain.
Manfaat Interaksi Teman Sebaya
Hal ini sangat bermanfaat antara lain:
1. Saling memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional.
2. Anak dapat belajar untuk saling menghargai orang lain.
3. Memiliki sikap tanggung jawab.
4. Belajar bekerja sama, saling berbagi dan peduli.
Penutup
Kemampuan interaksi sosial merupakan suatu hal yang saling melakukan aksi, saling mempengaruhi, dan akan mendapatkan reaksi timbal balik dari pihak lain. Kemampuan interaksi sosial juga sangat penting dimiliki manusia untuk berhubungan dengan manusia yang lainnya yang memang diciptakan untuk saling behubungan, membutuhkan, dan saling berhubungan didalam menjalani kehidupan.
Demikian pentingnya interaksi sosial bagi anak usia sekolah, namun karena adanya pandemi Covid-19, interaksi ini menjadi terbatas. Semoga pandemi segera berakhir, sehingga faktor-faktor positif dari interaksi sosial yang dibutuhkan akan bisa terpenuhi, khususnya interaksi sosial bagi usia sekolah.
Karena manusia diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal, pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Di sisi lain, karena manusia adalah mahluk sosial, maka manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri didalam dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik maupun konteks sosial budaya, manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial satu dengan yang lainya.
Karena pada dasarnya suatu fungsi yang dimiliki oleh manusia satu akan sangat berguna dan bermanfaat bagi manusia lainnya. Wallahu a’lam bishawab.