KABARINDAH.COM — Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai berdampak pada batalnya beragam agenda yang biasa diikuti kerumunan massa. Salah satu agenda tahunan yang terpaksa harus dibatalkan adalah Festival Perang Air.
Ajang wisata tahunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, yang biasanya mengundang ratusan ribu orang saat menyambut Hari Raya Imlek itu, terpaksa ditiadakan guna mencegah terjadinya penularan wabah Covid-19.
Menurut Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Kepulauan Meranti, Wanandi Salim, keputusan itu telah disetujui setelah organisasinya bersama unsur terkait telah sepakat untuk meniadakan Festival Perang Air dan sejumlah perhelatan rutin lainnya.
Dilansir dari ANTARA, kesepakatan itu juga disetujui Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Eko Wimpiyanto, Sekretaris Yayasan Umat Beragama Budha (YSUBB) Tjuan An, Ketua Matakin Djalius, Ketua Majelis Tri Dharma Sakti Handos, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kepulauan Meranti Risky Hidayat.
“Keputusan bersama ini diambil menjadi rumusan agar tidak memperburuk situasi. Kita harus menahan diri agar wabah ini segera berlalu. Untuk itu Imlek kali ini tentu tidak semeriah tahun lalu karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat,” ungkapnya.
Dia menuturkan helat yang rutin digelar pada Imlek sebelumnya dan terpaksa ditiadakan antara lain sembahyang dan pawai Dewa Co She Kong keliling kelenteng, iven perang air atau Cian Cui, arak-arakan barongsai, dan pesta kembang api.
“Pelaksanaan ibadah akan tetap dilakukan di masing-masing kelenteng. Namun harus menerapkan prokes (protokol kesehatan), dari menyediakan alat ukur suhu tubuh, sarana cuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak yang sebagaimana diberlakukan,” tutur Wanandi Salim.