Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
KABARINDAH.COM-Ini udah bulan Oktober. Biasanya musim hujan. Tadi siang memang ada hujan sebentar. Mungkin hanya hujan lokal di Bandung wilayah Timur. Lalu reda lagi.
Tapi pikiranku belum reda. Aku sedang memikirkan peningkatan kualitas penulisan artikel ilmiah mahasiswa.
Sampai 1 Oktober 2022 sudah 556 artikel mahasiswa Fakultas Ushuluddin terbit di jurnal ilmiah. Dari 557 itu sebanyak 57 tembus di jurnal terakreditasi Nasional. Bahkan 2 artikel tembus di jurnal Sinta 2.
Mahasiswa bisa publikasi di jurnal terakreditasi Nasional terlebih di Sinta 2 jelas prestasi. Artikel ilmiah di jurnal Sinta 2 dituntut memiliki kedalaman dan kebaruan.
Aku bangga melihat motivasi mahasiswa di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Teman-teman mahasiswa makin mengenal jurnal ilmiah. Mereka latihan menulis artikel di Kelas Menulis untuk dikirim ke jurnal ilmiah.
Kelas Menulis berdiri tahun 2020. Di kelas ini mahasiswa membaca dan memahami pedoman penulisan skripsi. Membedakan antara latar belakang penelitian dan kerangka berpikir. Melacak hasil penelitian terdahulu dan menyusun tinjauan pustaka. Ada banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa di Kelas Menulis.
Pedoman penulisan skripsi menuturkan banyak hal. Struktur penulisan, teknis penulisan, penggunaan perangkat pengutipan, dan lain-lain.
Karena mengacu pada pedoman, mahasiswa bisa melakukan riset, meskipun sebuah riset mini. Hasil riset ditulis dalam bentuk artikel ilmiah. Lalu dikirim ke jurnal ilmiah.
Sejak Oktober 2020 sampai Agustus 2022 sebanyak 173 mahasiswa Fakultas Ushuluddin memilih tugas akhir dalam bentuk artikel ilmiah untuk memperoleh gelar sarjana. Di antara lulusan ada yang mendapat beasiswa studi lanjut magister di dalam negeri dan di luar negeri. Sebagiannya mengakses peluang kerja.
Saat ini Kelas Menulis tengah berupaya meningkatkan kualitas artikel mahasiswa agar terbit di jurnal terakreditasi Nasional minimal Sinta 4. Sinta adalah singkatan dari Science and Technology Index. Jurnal terakreditasi Nasional memiliki peringkat tertinggi Sinta 1 dan terendah Sinta 6.
Dulu Kelas Menulis lebih menguatkan pada kerapian, selain struktur penulisan. Kerapian ini terkait teknis penulisan. Mahasiswa dilatih agar terhindar dari kesalahan-kesalahan teknis penulisan. Seperti margin, titik, koma, huruf besar, huruf kecil, dan typo. Di latihan ini mahasiswa diarahkan agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama dalam membuat paragraf. Selainnya, mahasiswa diarahkan di samping mesti rapi dalam teknis pengutipan juga mesti valid dalam mengambil sumber rujukan. Serta selebihnya belajar patuh pada struktur penulisan sesuai modul yang disediakan Kelas Menulis.
Saat ini mahasiswa mesti belajar memperhatian kedalaman dan kebaruan dalam penulisan artikel ilmiah. Ini menjadi tantangan yang harus ditemukan solusinya secara efektif.
Untungnya udah banyak member Kelas Menulis. Yaitu, peserta pelatihan yang telah berhasil menembus jurnal Nasional. Mereka disebut juga alumni Kelas Menulis.
Alumni Kelas Menulis bukan saja telah terlatih dalam praktik menerapkan modul penulisan artikel ilmiah. Di antara mereka ada pula yang berlatih mengelola jurnal ilmiah. Dengan keterampilan dalam pengelolaan jurnal ilmiah, teman-teman alumni ini menjadi mengerti kelayakan artikel, pelacakan jurnal index Sinta, korespondensi, dan lain-lain.
Teman-teman alumni inilah yang akan berbagi pengalaman publikasi ilmiah. Mereka akan melatih, mendampingi, dan membuka konsultasi untuk adik-adik juniornya.
Mengapa alumni? Sebab, mereka adalah role model yang memiliki pengelaman terbaik dalam publikasi artikel sesuai modul. Serta beberapa alumni adalah pengelola jurnal ilmiah di Kelas Menulis.
Bersama alumni ini teman-teman mahasiswa akan berlatih struktur penulisan, kedalaman substansi isi, dan kebaruan sebagai kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Para alumni ini mengerti bagaimana melakukan review artikel ilmiah. Mengerti mengapa penulisan artikel mesti memperhatikan kerapian. Mengerti struktur penulisan sesuai modul. Mengerti artikel yang layak dan tidak layak terbit di jurnal terakreditasi Nasional index Sinta.
Mereka tak kenal lelah mengelola jurnal ilmiah. Mempertimbangkan apakah artikel dilanjutkan ke reviewer ataukah dikembalikan ke penulis. Mendistribusikan artikel ke reviewer. Mengirim artikel hasil tinjauan reviewer ke penulis untuk revisi. Meminta penulis untuk mengirim ulang artikel hasil revisi.
Tidak hanya itu, pengelola jurnal ini juga mengirim Letter of Acceptance (LoA) kepada penulis. Melakukan proofreading dan editing. Memeriksa validasi kutipan. Melakulan layout dan terakhir menerbitkan artikel-artikel tersebut.
Sungguh kerja yang amat berat. Ketika orang-orang sedang tidur mereka bekerja di depan layar monitor. Karena itu, mereka mengerti harga sebuah dedikasi.
Satu hal yang mereka teguhkan adalah mengelola jurnal dengan baik. Agar kualitas terbitan meningkat. Agar performa jurnal meningkat dari jurnal Nasional menjadi jurnal terakreditasi Nasional. Selanjutnya, agar kualifikasi Sinta meningkat secara bertahap.
Teman-teman mahasiswa patut belajar dari pengelola jurnal ini. Belajar menulis artikel. Belajar korespondensi. Belajar mengelola jurnal. Khususnya, belajar mengembangkan kapasitas dan kompetensi.
Terimakasih ku ucapkan pada alumni Kelas Menulis pengelola jurnal. Hari ini Kelas Menulis punya 5 jurnal ilmiah. Semuanya dikelola oleh alumni Kelas Menulis. Bahkan ucapan terimakasih saja dirasakan tak cukup perlu diberikan penghargaan.
Kini pikiranku sudah reda bagaimana meningkatkan kualitas artikel mahasiswa. Tapi ku masih gelisah bercampur bangga melihat kemandirian mahasiswa latihan menulis artikel ilmiah. Melihat komitmen alumni Kelas Menulis mengelola jurnal ilmiah.
Gelisah merenungkan apa bentuk apresiasi untuk pengelola jurnal!