KABARINDAH.COM, Sukabumi– Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yakni Cisolok dan Cikakak, menimbulkan dampak cukup besar bagi warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat 1.042 kepala keluarga (KK) atau 3.115 jiwa terdampak, dengan 10 KK atau 38 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi.
Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menjelaskan bencana tersebut terjadi pada Senin, 27 Oktober 2025, akibat cuaca ekstrem dan hujan deras berkepanjangan yang mengguyur wilayah Sukabumi. Curah hujan tinggi menyebabkan volume air meningkat drastis, memicu banjir di 43 titik dan longsor di 18 lokasi yang tersebar di 17 desa dari dua kecamatan.
“Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama menyebabkan meluapnya sungai dan terjadinya longsor di sejumlah titik,” ujar Daeng.
Rincian Dampak di Kecamatan Cisolok
Korban terdampak: 973 KK / 2.984 jiwa
Korban mengungsi: 10 KK / 38 jiwa (mengungsi di rumah kerabat)
Rumah rusak berat: 39 unit
Rumah rusak sedang: 12 unit
Rumah rusak ringan: 9 unit
Akses jembatan: 1 jembatan penghubung Desa Cisolok–Cikahuripan putus total
Tanggul jebol: di Sungai Cisolok, Cigolor (Desa Cisolok), dan Somang Cimarinjung (Desa Karangpapak)
Sarana ibadah: Masjid Jami Al-Hidayah terendam banjir di Desa Cikahuripan
Sarana pendidikan: SDN Cikahuripan terendam banjir bandang
Bangunan lain: Kantor Desa Cikahuripan ikut terendam
Akses jalan: Longsor di lima titik Desa Gunungkaramat, satu titik di Desa Karangpapak, dan dua titik di Desa Sukarame
Dampak di Kecamatan Cikakak
Korban terdampak: 69 KK / 131 jiwa
Korban terancam: 1 KK / 5 jiwa
Rumah rusak berat: 10 unit
Rumah rusak sedang: 27 unit
Rumah rusak ringan: 7 unit
Akses jembatan: 3 unit
Tanggul penahan tanah: 2 unit rusak
Bendung irigasi Cimaja ambrol, berdampak pada ±125 hektare lahan sawah
Kerusakan Sarana Umum dan Fasilitas
Jembatan: 4 unit
TPT (Tembok Penahan Tanah): 5 unit
Tempat ibadah: 1 unit
Sekolah: 1 unit
Bangunan lain: 1 unit
Jalan rusak: 4 titik
Lahan pertanian terdampak: 41,44 hektare
BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, BNPB, TNI, Polri, serta pemerintah desa untuk melakukan assessment, pendataan kerusakan, dan penyaluran bantuan darurat.
“Fokus tanggap darurat saat ini meliputi penyelamatan korban, penyediaan kebutuhan dasar, layanan kesehatan, perlindungan kelompok rentan, hingga pemulihan sarana dan prasarana,” terang Daeng.
Adapun kebutuhan mendesak di lapangan meliputi: makanan siap saji, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan ibu menyusui, obat-obatan, alat tulis sekolah, kasur, selimut, hingga material bangunan untuk perbaikan rumah dan tanggul.
Tim gabungan penanganan bencana masih terus melakukan pendataan dan assessment hingga kondisi benar-benar pulih. Riga Nurul Iman











