KABARINDAH- Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menyatakan cara belajar di era disrupsi untuk mahasiswa.
Ada dua hal yang mesti diperkuat, yakni logika dan skill.
Yudi sapaan akrabnya menjelaskan teori bisa ditemukan di mana pun. “Tiap dosen pasti punya konten teori di jurnal, buku, dan di database digital. Kejar teori itu untuk mengasah logika,” tegasnya, Sabtu (22/05/2021).
Lalu skill. Minimal kemampuan menulis artikel. Ini termasuk skill berpikir kritis. “Minimal latihan menulis tersusun agar penulisan laporan tugas akhir skripsi tidak kaget. Adapun kelas gunakan untuk berbagi ide dan pengalaman dengan teman sebaya,” jelasnya.
Menurutnya, nanti bukan teori lagi yang dibawa ke masyarakat. Melainkan pemecahan masalah. Di sini harus ditambah kemampuan skill teknologi.Itu cara belajar di era disrupsi. Yakni, era inovasi dan perubahan besar-besaran,” pungkasnya.