Urgensi Pendidikan Karakter

Oleh Yuliansyah | Magister STAI Kota Sukabumi

Pendidikan merupakan pijar dalam pembentukan akhlak, sehingga menjadi insan cita yang berkarakter. Dibutuhkan sebuah upaya untuk mengubah pola pendidikan karakter dalam dunia pendidikan.

Pendidikan karakter menjadi salah satu benteng terakhir dalam menyelamatkan bangsa dari kehancuran. Karakter sangat penting diimplementasikan dalam ranah pendidikan, khususnya di sekolah yang merupakan peletak dasar generasi bangsa. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah memang harus segera dilaksanakan dan dioptimalkan untuk membendung degradasi moral peserta didik pada khususnya dan generasi bangsa pada umumnya.

Akan tetapi, fenomena yang sangat nyata dapat dilihat dari sehari-hari yaitu mengalami kekaburan identitas. Bangsa Indonesia tidak bisa mengenali budaya dan sosialnya sendiri, sehingga tidak mudah menyaring kebudayaan lain yang negatif; bangsa Indonesia mengalami apa yang dinamakan dengan degradasi moral.

Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia lambat laun menghilang dari bangsa Indonesia sendiri. Imbasnya, korupsi yang merajalela, diskriminasi yang dilakukan aparat penegak hukum, kekerasan, konflik antar umat beragama semakin marak terjadi. Hal ini tentunya menjadi semacam paradok bagi bangsa Indonesia yang dikenal religius dan toleran.

Pendidikan karakter sekarang ini menjadi isu utama pendidikan, karena pendidikan karakter merupakan pondasi bagi dalam upaya membantu per kembangan jiwa anak-anak baik secara lahir maupun batin. Selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Disiplin dan Karakter Hulunya dari Orang Tua

Dalam menentukan perencanaan pendidikan karakter, dilakukan dengan rapat awal tahun dan perencanaan kurikulum yang berkarakter, menentukan nilai-nilai ilahiyah dan insyaniyah serta merencanakan bentuk-bentuk integrasi.

Dengan melibatkan semua stakeholder baik dari camat, kapolsek, komite madrasah dan semua orang tua /wali siswa untuk membicarakan nilai-nilai karakter yang akan dibangun dan diterapkan dalam lingkungan madrasah . Hasil rapat yang diputuskan dituangkan dalam tata tertib yang akan berlaku di madrasah.

Impelementasi pendidikan karakter yaitu: Pembiasaan Akhlak mulia melalui 5S (Senyum, Salam, sapa, sopan, santun), pembiasaan shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah, berdoa sebelum dan sesudah belajar.

Penanaman nilai-nilai karakter religius yang dapat diterapkan di pendidikan sekolah, di antaranya:

1) Religius: nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan. Ia menunjukkan bahwa pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.

2) Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam.perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

Baca Juga:  Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Harus Mendapatkan Prioritas

3) Tanggung jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

4) Hidup sehat: segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

5) Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

6) Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaikbaiknya.

7) Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatof: berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logis untuk. menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.

9) Cinta Tanah Air: Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik/sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Baca Juga:  Pesan Menag: Jangan Lakukan Perilaku Koruptif

10) Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

11) Peduli Alam: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

12) Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

13) Demokratis: cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Hasil pendidikan karakter yaitu timbulnya kesadaran dan perilaku yang baik-baik dalam sikap dan penampilan siswa, berakhlakul kharimah, sopan, jujur, bertanggung jawab, beribadah disiplin dan mendapat ilmu yang bermanfaat untuk dirinya, keluarga ataupun masyarakat.