Lima Cara Mengokohkan Akidah Anak di Masa Pandemi

Oleh Ratna Juwita MPd
Magister Pendidikan STAI Sukabumi

Saat Pandemi Covid-19 mewabah, pembelajaran peserta didik tidak lagi tatap muka, melainkan melalui media daring. Ada pula yang mengombinasi antara daring dan luring. Oleh karena itu, orang tua harus menjadikan rumah sebagai School of Love atau Baitii jannatii.

Salah satu ajaran yang terkenal dari sang bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara adalah “Setiap orang menjadi Guru, Setiap Rumah menjadi Sekolah”. Orang tua harus memberikan rasa aman kepada anak-anak agar mereka merasa dekat. Dan, menjadikan orang tua sebagai role model pertama dalam penerapan pendidikan karakter melalui harmonisasi hati, olahrasa, olahpikir dan olahraga.

Ayah dan Bunda, yuk jadikan Pandemi ini menjadi momentum untuk meningkatkan karakter atau akidah anak-anak. Paling tidak, ada lima cara yang bisa diterapkan untuk mengokohkan akidah si buat hati:

Pertama, tanamkan pada anak mindset bahwa virus Corona/Covid-19 dan semacamnya terjadi atas izin Allah SWT. Suatu saat nanti virus ini mereda dan itu juga atas izin, kehendak, dan pertolongan Allah SWT

Kedua, ajarkan shalawat. Ini adalah cara mendekatkan anak dengan Nabi Muhammad SAW. Selain itu sampaikan beberapa hadis terkait dengan wabah. Misalnya, hadis dari Shahih Muslim yang menyampaikan dua hal yakni: wabah adalah peringatan dari Allah SWT untuk menguji hambanya. ”Jangan pergi ke daerah wabah, namun bila berada di tempat itu, jangan lari dari daerah wabah.”

Ketiga, ajarkan bahwa inilah kemuliaan Islam yang mengajarkan kebersihan. ”Kebersihan sebagian dari Iman.” Covid-19 terjadi karena manusia mengabaikan aturan tentang kebersihan, termasuk memakan makanan kotor dan diharamkan. Sampaikan juga bahwa berwudhu setiap saat adalah upaya yang baik untuk menjaga kesehatan.

Keempat, tanamkan pemahaman yang benar tentang Qadarullah. Sampaikan sikap Khalifah Umar Bin Khattab saat ditanya karena menghindari wabah Thaun di Syam. Ketika itu, Amirul Mukmini berkata, “Saya lari dari takdir Allah (terkena Thaun) ke takdir Allah yang lain (selamat dari Thaun karena menjaga diri)…”

Kelima, bacakan kisah-kisah Islami kepada anak anak dalam mengisi waktu luang yang lebih banyak anak menghabiskan waktu di rumah.

Ayah dan bunda, sebenarnya di masa Pandemi Covid-19 ini, kita dapat menanamkan nilai-nilai karakter bagi anak anak kita. Yaitu, memiliki kemandirian yang tidak tergantung pada orang lain dalam menjalankan kewajibannya, tetapi masih mendapat arahan dari guru maupun orang tua