KABARINDAH.COM, Sukabumi–DPD PKS Kota Sukabumi kembali bergerak untuk membantu warga yang terkena dampak bencana. Kali ini aksi kemanusiaan tersebut disampaikan kepada warga di Kubang, RT 03 RW 12, Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Di kawasan itu ada sebuah rumah sederhana roboh yang dihuni seorang lansia perempuan. Ia adalah Ibu Ade Rosita, seorang lanjut usia yang hidup seorang diri.
Tanpa suami, tanpa sandaran ekonomi yang kuat, rumah itu menjadi satu-satunya bentengnya dari cuaca dan usia. Ketika hujan angin tak berhenti mengguncang, bangunan yang telah renta itu akhirnya menyerah.
Atap dan dinding runtuh, memaksa Ibu Ade menghadapi malam dalam kondisi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah situasi tersebut, DPD PKS hadir menyerahkan bantuan paket sembako sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas.
Bantuan disalurkan langsung Bendahara DPD PKS Kota Sukabumi Iwan Sutiawan, bersama Ketua DPC PKS Lembursitu, Achmad Najiulloh. Penyerahan dilakukan secara sederhana, namun sarat makna—bukan sekadar logistik, melainkan pengakuan bahwa Ibu Ade tidak sendirian.
“Kami datang bukan hanya membawa sembako, tapi juga amanah kemanusiaan,” ujar Bendahara DPD PKS Kota Sukabumi Iwan Sutiawan di sela penyerahan bantuan. Menurutnya, musibah seperti ini membutuhkan respon cepat dan empati nyata.
Terutama bagi warga rentan seperti lansia yang hidup sendiri. Ketua DPC PKS Lembursitu Achmad Najiulloh menambahkan, kejadian ini menjadi pengingat bahwa bencana tidak selalu datang dalam skala besar.
“Kadang ia hadir di satu rumah kecil, pada satu orang tua yang tak punya siapa-siapa. Di situlah kehadiran kita diuji,” kata Achmad.
Di sisi lain bagi Ibu Ade Rosita, bantuan tersebut mungkin tak mampu mengganti rumah yang roboh. Namun di wajahnya, tampak kelegaan yang sulit disembunyikan.

Di tengah kehilangan, Ibu Ade masih merasakan kepedulian. Sebuah pesan bahwa di balik kerasnya hujan dan angin, masih ada tangan-tangan yang mau mengetuk pintu kemanusiaan.
Peristiwa ini menjadi potret nyata bagaimana bencana, kemiskinan, dan usia lanjut saling berkelindan. Dan di titik itulah, solidaritas sosial bukan sekadar slogan, melainkan tindakan yang menyentuh langsung mereka yang paling membutuhkan.











