KABARINDAH.COM – Orangtua mana sih yang tak ingin memiliki anak yang cerdas? Bila Anda termasuk salah satunya, ada tips parenting anak yang dapat dicoba untuk mengembangkan kemampuan intelegensi anak secara optimal.
Tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor biologis dan eksternal. Faktor biologis sendiri dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya genetik ibu dan ayah, nutrisi yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan, maupun penyakit yang diderita ibu hamil atau anak itu sendiri.
Sementara itu, faktor eksternal juga berpengaruh pada IQ anak. Faktor ini dapat berupa gaya parenting anak dan lingkungan tempat anak bersosialisasi.
Berikut tips parenting untuk menciptakan anak yang cerdas seperti disarankan oleh para psikolog.
Jangan dikte anak
Anak cerdas akan lahir ketika ia dibiarkan untuk mengembangkan imajinasi dan bermain sesuka hati. Anda mungkin tergoda untuk mengatur jadwal anak sedemikian rupa agar ia mendapatkan skill yang berguna untuk mengasah otak, tapi psikolog mengatakan hal itu justru keliru.
Bebaskan anak untuk melakukan yang ia suka, termasuk berinteraksi dengan gawai atau komputer. Jangan lupa untuk tetap mengawasi dan memberikan batasan penggunaan gawai tersebut.
Maksimalkan teknologi
Perkembangan teknologi bisa membantu kita menciptakan anak cerdas bila dimaksimalkan sesuai potensinya. Kita, misalnya, bisa menggunakan teknologi virtual reality untuk mengajarkan banyak hal pada anak, misalnya cara bermain olahraga tertentu atau memperkenalkan anak pada hewan prasejarah yang sudah punah.
Banyak bertanya, sedikit menjelaskan
Memperbanyak bertanya pada anak akan melatih skill problem solving sekaligus mempertajam imajinasi anak. Misalnya, ketika tengah berkendara, Anda bisa mengajukan pertanyaan sederhana pada anak, seperti “apa yang akan terjadi kalau kita melanggar lampu lalu lintas?”
Metode parenting seperti ini menunjukkan keberhasilan bila anak kemudian sering mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan “mengapa”. Ya, pertanyaan seperti ini akan membuat Anda lelah, tapi ingatlah bahwa itu merupakan pertanda Anda sudah dalam jalur yang benar untuk menciptakan anak cerdas.
Dukung pertemanan sehat, hindari pertemanan toxic
Benar, anak memang seharusnya bermain dengan siapa saja. Namun, Anda berhak membatasi anak bergaul dengan teman-teman yang toxic agar ia tidak terpengaruh dengan pergaulan seperti itu.
Pilih sekolah dan guru yang kompeten
Pola parenting anak bisa buyar ketika sekolah dan tenaga pengajar di dalamnya tidak menunjukkan visi yang sama dengan Anda. Ingat, anak akan berada di sekolah sekitar 6 jam per hari sehingga institusi ini sangat berperan untuk membentuk pola pikir anak, terutama dalam hal akademis.
Jika memungkinkan pilih sekolah yang dikenal akan kepintaran siswanya, agar anak terpacu untuk berada di level yang sama. Yang tak kalah penting, pilih sekolah yang mendukung setiap bakat anak yang berbeda-beda serta memiliki program yang dapat mengembangkan potensi anak.
Jangan paksa anak
Setiap anak memiliki karakternya masing-masing, tugas orangtua hanyalah mengarahkan. Anak yang pendiam jangan dipaksa menjadi anak yang aktif secara fisik, begitu pula anak yang lebih suka aktivitas di luar ruangan jangan dipaksa belajar di dalam kelas dalam waktu yang panjang.
Sebaliknya, orangtua bisa mengarahkan karakter anak tersebut menjadi keuntungan baginya, misalnya anak pendiam dapat diberi banyak buku bacaan yang meningkatkan intelegensinya.
Selama anak tidak berperilaku menyimpang dan masih dalam batas kewajaran, hormati keinginan anak untuk menjadi dirinya sendiri. Orangtua juga harus ingat bahwa anak cerdas tetaplah anak-anak yang suka bermain.
Jadi, selalu sediakan waktu baginya untuk menyalurkan kegiatan dalam bentuk lain, misalnya berolahraga atau bahkan sekedar main video games.
Sumber: kompas.com