Kota Sukabumi Massifkan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting digencarkan ke 461 posyandu se-Kota Sukabumi. Langkah tersebut dalam menekan kasus stunting di wilayah.

Gerakan tersebut langsung ditinjau Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi di Posyandu Alamanda 7A, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Jumat (14/6/2024). Acara ini dihadiri oleh Pj Ketua TP-PKK Diana Rahesti, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, Kepala Bappeda Kota Sukabumi Asep Suhendrawan, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi.

” Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kota Sukabumi,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Berdasarkan arahan wakil presiden Republik Indonesia selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting Pusat dalam rapat tingkat Menteri pada tanggal 19 Maret 2024.

Baca Juga:  Dalam Kurun Waktu 2020-2024, Bappeda Kota Sukabumi : Ada 2.000 Unit Rutilahu Diperbaiki

Sehubungan dengan terjadinya perlambatan penurunan prevalensi stunting, maka diinstuksikan pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting secara nasional selama bulan Juni 2024. Kusmana menjelaskan bahwa target nasional dan Jawa Barat dalam penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14% dan Kota Sukabumi sebesar 17,49 persen.

Namun, berdasarkan Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, terdapat kenaikan prevalensi stunting yang signifikan. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Surat Perubahan Target Prevalensi Stunting di tahun 2025, yaitu nasional sebesar 18,8%, Jawa Barat 19%, dan Kota Sukabumi 23,52%.

” Salah satu upaya pencegahan stunting adalah meningkatkan cakupan layanan yang diterima sasaran,” ujar Kusmana. Posyandu, sebagai lembaga kemasyarakatan di wilayah, menjadi pusat layanan dasar terutama dalam pemantauan tumbuh kembang bayi, balita, ibu hamil, dan calon pengantin.

Baca Juga:  Mahasiswa UM Bandung Inisiasi Program Edukasi Stunting di Garut

Menurut Kusmana, sasaran pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak ditujukan kepada seluruh sasaran (100%) ibu hamil, balita, dan calon pengantin (catin) yang dilaksanakan pada bulan Juni 2024 di posyandu. <span;>Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting bertujuan meningkatkan cakupan kunjungan sasaran untuk datang ke posyandu dan mendeteksi dini masalah gizi.

Melalui pengukuran antropometri (berat badan, tinggi atau panjang badan, dan lingkar lengan atas), dilanjutkan pemberian edukasi pencegahan stunting dan melakukan intervensi segera pada sasaran bermasalah gizi. Kusmana menekankan bahwa kualitas pelaksanaan gerakan pengukuran dan intervensi serentak akan menghasilkan data yang akurat apabila seluruh sasaran ditimbang dan diukur, pengukuran menggunakan alat antropometri sesuai standar yang telah dikalibrasi.

Baca Juga:  Bappeda Kota Sukabumi Perkuat Data Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Kader kata Kusmana, memenuhi syarat keterampilan untuk melakukan penimbangan dan pengukuran, serta pelaksanaan intervensi yang tepat sasaran serta monitoring dan evaluasi. ” Intervensi Serentak Pencegahan Stunting sebagai bagian dari konvergensi yang sudah diupayakan bersama seluruh pihak memperbaiki kondisi tumbuh kembang anak sehingga dapat mencegah terjadinya kasus stunting baru,” kata dia.

Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada mengatakan, tim percepatan penurunan stunting melaksanakan gerakan intervensi penanganan stunting. ” Pak Pj wali kota memberikan arahan dan kami semua tim suap melaksanakan percepatan,” jelasnya.

Dida menuturkan, memang ada kenaikan kasus. Namun pemkot tetap berupaya maksimal dalam penurunan kasus stunting.