Sosok  

KOKAM Usulkan Sang Pendiri Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasan Yang Mendasarinya

Dokumentasi istimewa

KABARINDAH.COM — Pasca Kemerdekaan 1945, tantangan dan masalah terus menyelimuti Indonesia.

Awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus memukul mundur kembali para penjajah yang ingin tetap menguasai Indonesia.

Bahkan hingga menjelang berakhirnya kekuasaan Orde Lama, Indonesia menghadapi ancaman disintegrasi bangsa.

Pada 1965, disintegrasi tampak nyata, persatuan koyak, dan tidak terhindarkan. Puncaknya pada September 1965 peristiwa Gestapu meledak.

Melihat kondisi kebangsaan yang mencekam itulah, Letnal Kolonel Sudarsono Prodjokusumo (Pak Prodjo) mengusulkan berdirinya Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah (KOKAM).

Tepat pada 1 Oktober 1965, pukul 21.30, KOKAM terbentuk, dengan memgangkat Pak Prodjo menjadi komandan pertama.

Baca Juga:  MDMC Muhammadiyah Kalbar Siapkan Resiliensi Komunitas Hadapi Bencana

Dalam perjalanannya, KOKAM hadir dengan kecintaan yang tulus kepada Indonesia, bangsa, dan negara, khususnya Muhammadiyah.

Kontribusi KOKAM dalam merawat persatuan, merawat kebinekaan, menjadikan persaudaraan dilakukan dengan ikhlas.

Kini 58 tahun sudah kehadiran KOKAM. Usia yang telah memasuki setengah abad di mana kematangan gerakan semakin kokoh.

Bertepatan dengan Milad ke-58 KOKAM, melalui siaran pers tertanda Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dzul Fikar Ahmad yang diterima redaksi kabarindah.com, mereka menyampaikan empat hal.

  1. Mengusulkan Letnal Kolonel Sudarsono Prodjokusumo (Pak Prodjo) menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia atas kesetiaan dan pengorbannannya dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
  2. PP Pemuda Muhammadiyah akan membentuk panitia pengusulan Pahlawan Nasional. Panitia ini akan diberi tugas untuk memastikan proses pengusulan dan pemberkasan memenuhi syarat dan ketentuan perundangan.
  3. KOKAM senantiasa secara tulus dan ikhlas berkorban menjaga NKRI, menjunjung tinggi konstitusi bangsa, menegakkan nilai Pancasila, merawat persatuan dan kebinekaan bagi bangsa dan negara serta persyarikatan.
  4. KOKAM senantiasa mengedepankan kekompakan, taat aturan organisasi, mengindahkan keputusan organisasi untuk mewujudkan soliditas gerakan.
Baca Juga:  Bekal Kuliah di Luar Negeri, Kandidat Rektor Ini Siap Bawa UIN Bandung Go International

“Demikian harapan PP Pemuda Muhammadiyah di usia KOKAM yang kian menua. Semoga harapan di atas dapat terwujud. Terima kasih,” tutur Dzul Fikar Ahmad.***