Kabar  

Kembangkan Catur Dharma, FSH UM Bandung dan FISIP UM Bengkulu Jalin Kerja Sama

KABARINDAH.COM, Bandung – Fakultas Sosial dan Humaniora (FSH) UM Bandung menandatangani naskah kerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FISIP UM Bengkulu) di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Jumat (02/12/2022).

Hadir dalam acara Dekan dan Wakil Dekan FSH UM Bandung, Dekan FISIP UM Bengkulu, para kepala program studi kedua fakultas, dan tamu undangan lainnya.

Drs Juim Thaap MAP selaku Dekan FISIP UM Bengkulu menyampaikan bahwa kedua fakultas sudah merencanakan kerja sama ini sebelumnya.

“Kami menyambut baik adanya MoU antara kedua fakultas ini dan dari awal memang kami sudah merencanakan,” ujar Juim Thaap.

Banyak sekali bentuk kerja sama dari kedua fakultas ini. Misalnya pertukaran dosen FISIP UM Bengkulu dengan FSH UM Bandung.

Baca Juga:  TNI dan Polri di Kota Sukabumi terus Bersinergi Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Pada bidang AIK pun, kata Juim Thaao, akan ada pembinaan seputar AIK dan pembinaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di kedua fakultas.

“Kami berharap MoU ini dapat berjalan dengan baik hingga ke depan karena kita satu payung di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” harap Juim Thaap.

Penguatan chatur dharma

Program MoU ini nantinya akan berdasarkan catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA).

“Program kerja samanya nanti akan berfokus pada bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK),” ungkapnya.

Menanggapi hal yang sama, Dekan FSH UM Bandung Prof Dr Nanang Rizali MSD menerangkan chatur dharma di PTMA menjadi pembeda dengan kampus negeri dan swasta lainnya.

Nanang mengatakan, program kerja sama nantinya akan mencakup empat poin sesuai dengan catur dharma PTMA.

“Ya, mencakup pengajaran, pendidikan, penelitian bersama dari kultur yang berbeda, pengabdian masyarakat, dan AIK,” kata Nanang.

Baca Juga:  Keren! Mahasiswa UMBandung Sabet Juara 1 Lomba News Presenter

Khusus pada bidang AIK, Nanang menjelaskan bahwa perlu adanya penyamaan persepsi keislaman dan kemuhammadiyahan antar fakultas sesuai dengan putusan tarjih.

“Paling utama yang menjadi ciri khas PTMA itu kan ada AIK-nya, nah inilah yang perlu kita satukan,” tuturnya.

Meningkatkan mutu PTMA

Nanang menerangkan melalui MoU ini, kedua fakultas harus memanfaatkannya untuk meningkatkan mutu PTMA.

Nanang berharap penandatanganan kerja sama sebagai ikatan yang menjadi tanggung jawab bersama, baik dari pihak UM Bengkulu maupun pihak UM Bandung.

“Jadi, kerja sama ini sangat baik dan diperlukan oleh kedua belah pihak,” tegas Nanang.

Selain itu, pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan naskah kerja sama antara program Studi Administrasi Publik UM Bandung dan program studi Administrasi Publik UM Bengkulu.

Baca Juga:  Asep Azi, Pendaftar Pertama Jalur Mandiri Pukul 00:00:13 WIB

Di samping hal tersebut ada juga rangkaian kegiatan lainnya. Di antaranya penampilan kreasi mahasiswa dari perwakilan program studi Administrasi Publik dan kuliah kepakaran.

Kuliah kepakaran ini mengangkat tema “Ilmu Sosial dalam Era Kontemporer: Kebijakan, Media, dan Realitas”. Adapun narasumbernya yakni dosen Ilmu Komunikasi UM Bandung Roni Tabroni MSi dan Wakil Dekan I FISIP UM Bengkulu Dr Ledyawati M.Sos.***(MPAF)