Kabar  

Jurus Jitu Bank Syariah Indonesia Masuk Ke Industri Halal

KABARINDAH.com – Emiten bank syariah BUMN, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memastikan akan masuk ke ekosistem bisnis industri halal di Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat, potensi bisnis halal di Indonesia masih cukup besar seiring dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Mengacu riset yang dipublikasikan Global Islamic Finance Report (GIFR), penduduk Muslim yang memiliki pendapatan disposable diperkirakan memberikan pemasukan pada pasar industri halal lebih dari US$ 2 triliun dan bakal mencapai US$ 3,74 triliun.

Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019 adalah laporan tahunan perbankan dan keuangan Syariah yang pertama kali dirilis pada 2010 dan diakui sebagai sumber intelijen pasar terotentik untuk industri keuangan syariah global.

Baca Juga:  Kota Sukabumi Massifkan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu

Laporan ini dipublikasikan oleh Cambridge Institute of Islamic Finance (Cambridge-IIF) dan diproduksi oleh Cambridge IFA, sebuah think thank global untuk industri perbankan dan keuangan yang berbasis di Inggris.

Direktur Keuangan dan Strategi BRIS, Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan, saat ini perseroan sudah masuk ke ekosistem industri halal untuk memfasilitasi zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) melalui aplikasi mobile banking BRIS. Pasalnya, saat ini layanan Ziswaf di Indonesia masih dilakukan secara tradisional.

“BSI kita mulai dengan ekosistem ziswaf, ini memang sesuatu yang sangat potensial, potensinya sangat besar, hari ini masih digarap tradisional. Platform digital akan menjawab terkait Ziswad ini. Ke depan, BSI akan mulai merambah ke ekosistem halal lainnya, BSI bisa menjadi katalisator,” kata Ade di acara Public Expose Live 2021, Kamis (9/9/2021).

Baca Juga:  Presiden Jokowi: Indonesia Berpeluang Besar Jadi Pemain Utama Ekonomi Syariah & Industri Halal Dunia

Menurut Ade, pada saat pandemi ini, transaksi Ziswaf di mobile banking BRI Syariah cukup tinggi. Dari sekitar 1,4 juta pengguna aktif, separuhnya aktif melakukan transaksi Ziswaf.

Sementara itu, pada kesempatan sama, Wakil Direktur Utama BRIS, Ngatari menyatakan, saat ini BSI sudah bekerja sama dengan Kawasan Industri Halal (KIH) di Cikande, Banten dan Sidoarjo, Jawa Timur.

“Mudah-mudahan ini memberikan potensi ke depannya bagi BSI,” ungkapnya.

Sebagai informasi, emiten bersandi BRIS ini membukukan perolehan laba bersih senilai Rp 1,48 triliun pada semester pertama tahun ini, naik 34,29% secara year on year (yoy), dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,1 triliun.

Sementara itu, pada periode yang sama, pembiayaan bank hasil gabungan Bank BRISyariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah ini tumbuh 11,7% yoy menjadi Rp 161,4 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16% YoY dari Rp 186,49 triliun menjadi Rp 213,38 triliun.