Tahun Ini, Tiga Isu Lingkungan Jadi Sorotan di Kota Sukabumi

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Tiga masalah lingkungan di Kota Sukabumi jadi sorotan. Hal ini menjadi fokus pemerintah dan berbagai elemen lainnya dalam menghadapi hal tersebut.

Ketiga isu lingkungan itu yakni persampahan, kualitas air, dan kebencanaan. Hal ini mengemuka pada Apel Hari Lingkungan Hidup Se-dunia tingkat Kota Sukabumi yang digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi di SMP IT Hayatan Thayyibah pada 20 Juni 2024 lalu.

” Perlu ada komitmen bersama dari seluruh pihak untuk menyelesaikan krisis iklim dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Hal ini sejalan dengan tema hari lingkungan yakni Penyelesaian Krisis Iklim dengan Edukasi dan Kolaborasi.

Kusmana menekankan, krisis iklim harus diatasi dengan inovasi yang konsisten dan adil oleh semua pemangku kepentingan. “Tiga isu prioritas lingkungan hidup di Kota Sukabumi, yaitu persampahan, kualitas air, dan kebencanaan. Berbagai upaya telah dilakukan, di antaranya bersih-bersih sungai, penanaman pohon dan benih ikan, talkshow lingkungan, Jumsih, dan LH Goes to School,” ujarnya.

Baca Juga:  62 Titik Dilanda Bencana, Pj Wali Kota Sukabumi Terjun Langsung ke Lapangan

Pemkot lanjut Kusmana, menyoroti permasalahan sampah, khususnya plastik sekali pakai, yang menjadi penyumbang utama pencemaran. Ia mendorong penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) melalui TPS3R dan Bank Sampah, serta pembangunan TPA Sanitary Landfill dengan bantuan dari Kementerian PUPR.

Upaya pelestarian kualitas air juga menjadi fokus, dengan indeks kualitas air Kota Sukabumi di tahun 2023 mencapai 52,76 dalam kategori sedang. Sedangkan indeks kualitas udara mencapai 84,24 dalam kategori baik. ” Saya mengajak masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan berbagai langkah, seperti membersihkan sampah plastik di bantaran sungai, kawasan perkantoran, dan tempat umum lainnya,” imbuhnya.

Kusmana berharap dengan kolaborasi dan komitmen bersama, Kota Sukabumi dapat menjadi kota yang lebih bersih, hijau, dan bebas sampah. Di sisi lain, ada antangan pengelolaan sampah di Kota Sukabumi

Baca Juga:  Pj Wali Kota Sukabumi Hadiri Entry Meeting Inspekstorat Jabar

Kota Sukabumi menghasilkan sampah sebanyak 67.308,30 ton di tahun 2023. Sebagian besar, 99,22%, telah dikelola, namun masih terdapat 0,78% sampah yang tidak tertangani. Penanganan sampah ini terbagi menjadi 73,21% untuk pengolahan dan 26,01% untuk pengurangan.

” Pergeseran gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat, terutama penggunaan plastik sekali pakai, menjadi salah satu faktor utama di balik permasalahan sampah ini,” terang Kusmana. Sampah yang dibuang ke tempat sampah akan dibawa ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan kemudian diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup.

Kapasitas TPA di Kota Sukabumi semakin terbatas, sehingga diperlukan solusi untuk memperpanjang umurnya. Pembangunan TPA Sanitary Landfill dengan bantuan dari Kementerian PUPR diharapkan dapat membantu proses pengolahan sampah di TPA Cikundul.

Baca Juga:  Lantik Tiga Wakil Rektor, UM Bandung Fokus pada Transformasi Menuju Islamic Technopreneurial University

Upaya ini perlu diiringi dengan komitmen bersama dari masyarakat untuk mengurangi sampah dan mengelola sampah dengan lebih bertanggung jawab. ” Penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan penggunaan produk ramah lingkungan dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan Kota Sukabumi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Kusmana.