KABARINDAH.COM – Bus Shalawat, dalam beberapa tahun terakhir, demikian akrab dengan jemaah haji Indonesia saat berada di Mekah, Arab Saudi.
Ya, bus inilah yang setia dan siap mengantar para jemaah haji Indonesia dari hotel menuju Masjidil Haram pergi pulang.
Dikutip dari laman resmi kemenag.go.id, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan layanan bus ini dengan sebaik mungkin. Layanan bus beroperasi selama 24 jam secara shuttle untuk memudahkan jemaah dalam melaksanakan ibadah selama di Mekah.
Kepala Kantor Daerah Kerja Mekah Khanif mengatakan, jemaah yang menggunakan layanan bus ini tidak perlu mengeluarkan biaya lagi alias gratis. Sebanyak 204 bus yang disediakan pada musim haji 1443 Hijriah/ 2022.
“Bus Shalawat beroperasi 24 jam. Pada posisi puncak, saat seluruh jemaah sudah di Mekah, 204 Bus Shalawat siap antar jemput jemaah Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram,” ujar Khanif.
Bus berkapasitas 70 penumpang itu dilengkapi AC, tombol darurat pembuka pintu, Global Positioning System (GPS), dan alat pemecah kaca.
Ada lima rute bus yang dioperasikan sesuai wilayah hotel jemaah dengan terminal, yaitu Syieb Amir, Bab Ali, dan Jiad. Setiap rute diberi nomor dan ditempeli stiker dengan warna berbeda.
Berikut rute selengkapnya.
Mahbas Jin – Bab Ali (Putih/ 1)
Sebanyak 16 bus disiapkan untuk melayani 19.288 jemaah yang tersebar di enam hotel di wilayah Mahbas Jin.
Syisyah – Syieb Amir (Biru/ 2)
Untuk melayani 11.428 jemaah yang tinggal di sembilan hotel di wilayah Syisyah, pada rute ini disiapkan 29 bus dengan tiga halte.
Raudhah – Syieb Amir (Hijau/ 3)
Total 53 bus siap melayani rute ini untuk 21.015 jemaah yang tinggal di enam hotel di wilayah Raudhah dengan lima pemberhentian.
Jarwal – Syieb Amir (Hitam. 4)
Ada 24.904 jemaah yang tinggal di dua hotel di wilayah Jarwal. Pemerintah menyiapkan 62 bus dengan dua halte.
Misfalah – Jiad (Cokelat/ 5)
Rute ini melayani 17.550 jemaah yang tinggal di 13 hotel di wilayah Misfalah dengan tujuh pemberhentian.
Format stiker tersebut dibuat untuk memudahkan jemaah. Apabila ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna.
Setiap jemaah juga dibekali kartu yang sama dengan warna stiker Bus Shalawat sesuai rutenya. Menjelang puncak ibadah haji, layanan Bus Shalawat dihentikan selama 10 hari karena armada akan difokuskan untuk melayani Arafah, Muzdalifah, dan Mina.