Oleh: M Nasihin Karimullah, MPd | Alumnus Pascasarjana STAI Sukabumi 2021.
Secara umum, implementasi diartikan dengan pelaksanaan yaitu upaya menggerakkan orang lain. Penggerakan pada hakikatnya merupakan suatu usaha dan dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Sedangkan definisi pelaksanaan berbeda menurut beberapa ahli, seperti yang dijelaskan Sondang bahwa pelaksanaan: adalah sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Adapun dalam opini kali inin saya akan membahas tentang pentingya implemetasi dalam manajerial mengawal program tahfizh Alquran.
Dalam sebuah hadist yang saya nukil dari berbagai referensi termasuk salah satunya dalam buku yang di publish oleh DaQu Printing berikut ini:
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.”
Hadits ini menunjukan dengan jelas, bahwa setiap muslim yang membaca Alquran, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk.
Al-qur’an adalah kitab umat Islam yang kekal, mukjizat yang paling besar, dan menjadi petunjuk serta pedoman bagi seluruh manusia di bumi. Membaca Al-qur’an adalah suatu perbuatan yang terpuji serta mulia. Banyak ayat-ayat Al-qur’an yang menerangkan keagungan orang yang belajar membaca atau menghafal Al-qur’an. Orang-orang yang mempelajari, membaca dan menghafalkan Al-qur’an adalah orang-orang terpilih yang dipilih langsung oleh Allah SWT untuk menerima warisan kitab suci Al-qur’an (Karzuun, 2019)
Siapa yang berkata dengan Al-qur’an maka ia benar. Siapa yang mengamalkannya maka ia diberi pahala. Siapa yang mendakwahkannya maka ia diberi petunjuk ke jalan yang lurus.
Di dalam Al-qur’an terdapat pelurusan perilaku, pengaturan waktu dan siapa yang berpegang teguh padanya maka ia telah berpegang teguh pada tali yang tidak mungkin terlepaskan. Siapa yang berpaling darinya dan mencari petunjuk pada selainnya maka ia telah sesat sejauh-jauhnya
Agar dalam kehidupan sehari hari kita semakin cinta dengan Al-qur’an semakin semangat setidaknya kita mengetahui fadhilah dalam membaca dan mengahafalnya. Berikut ini Keutamaan menghafal selain penjelasan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Meneladani Nabi Muhammad SAW karena Beliau telah menghafal dan mengulang-ulangnya bersama Jibril dan sebagian sahabat-sahabatnya.
2. Menghafal Al-qur’an adalah proyek yang tidak akan merugikan. Karena setiap kali kita membacanya kita akan mendapatkan pahala. Meskipun seseorang telah menghafalkan Al-qur’an dan ia bosan dalam menghafal dan berhenti menghafal maka sesungguhnya yang telah ia hafal tidak sia-sia.
3. Hafizh Al-qur’an adalah Ahlu Allah dan manusia istimewa-Nya.
4. Hafizh Al-qur’an berhak mendapatkan penghormatan.
5. Menghafal Al-qur’an dan mempelajarinya itu lebih baik daripada perhiasan dunia.
Untuk mencapai semua hal yang sudah diprogramkan dalam sebuah organisaai kelembagaan diperlukan kerja sama yang solid dengan kontroling yang maksimal dalam sebagaimana dalam teory POAC yang begitu familiar.