Etika Menulis Jurnal Ilmiah, Hendar Riyadi: Dilarang Melakukan Penjiplakan atau Melanggar Hak Cipta!

Wakil Rektor I UMBandung, Dr. Hendar Riyadi, M.Ag saat memberikan sambutan dalam Workshop: Klinik Publikasi Jurnal dan Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah Mahasiswa dalam Menunjang Daya Saing Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah ‘Aisyiyah,’ Kamis (17/3/2022) di Auditorium KH Ahmad Dahlan UMBandung (bandungmu.com).

KABARINDAH.COM—Plagiarisme dalam jurnal ilmiah adalah perbuatan melanggar etika. Perbuatan tersebut hendaklah dihindari oleh para dosen ketika hendak menulis jurnal.

“Para dosen yang mau menulis jurnal, mereka harus memegang etika, salah satunya menghindari penjiplakan yang melanggar hak cipta atau plagiarisme,” kata Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung), Dr. Hendar Riyadi, M.Ag.

Hendar menegaskan hal itu saat memberi sambutan dalam ‘Workshop: Klinik Publikasi Jurnal dan Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah Mahasiswa dalam Menunjang Daya Saing Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah ‘Aisyiyah,’ Kamis (17/3/2022) di Auditorium KH Ahmad Dahlan UMBandung.

“Adanya workshop publikasi jurnal ini peserta bakal diberi tahu tulisan seperti apa saja yang terindikasi plagiat atau tulisan yang memang asli penulisnya,” sambungnya.

Baca Juga:  Peringati HUT ke-76 RI, Magister Ilmu Komunikasi UMB Gelar Pemberdayaan Komunitas Masyarakat di 23 Wilayah

Selain itu, dosen Fakultas Agama Islam UMBandung itu menyampaikan, bahwa workshop penulisan jurnal ilmiah sangat penting bagi dosen.

“Publikasi jurnal berpengaruh terhadap akreditasi kampus maupun jurusan yang bersangkutan. Karena itu, workshop ini patut diapresiasi agar tumbuh semangat untuk menulis,” ungkap penulis Tafsir Emansipatoris: Arah Baru Studi Tafsir Al-Quran itu.

Tak hanya itu, alumnus UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu menambahkan, menulis jurnal ilmiah adalah suatu keharusan bagi insan akademik.

“Publikasi jurnal sangat krusial bagi pengembangan ekosistem riset. Saya mengapresiasi workshop ini, terutama di lingkungan UMBandung,” tutur pria berkacamata itu.

Worskhop ini pun, lanjut Hendar bukanlah acara seremonial belaka, melainkan ajang berlatih menulis ilmiah.

Baca Juga:  Keren! Siswa MAN 1 Jembrana Raih Spesial Award Bidang Geologi LKIR BRIN 2022

“Supaya para peserta tahu bagaimana cara menulis yang mengalir, yang dapat dipahami oleh pembaca jurnal,” paparnya.

Adapun yang lebih penting dari menulis jurnal, ucap Hendar yang  mengenakan batik cokelat itu adalah fokus menulis dengan satu tema dan memiliki gagasan baru.

“Jadi penulis punya kefokusan tentang tema yang dibahas. Yang penting lagi, penulis harus punya ide baru dalam publikasi jurnalnya,” tandasnya.

Acara yang diinisiasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah ini dilaksanakan dua hari, Kamis-Jumat (17-18 Maret 2022). Kegiatan tersebut berlangsung di kampus UMBandung. Sebagian perserta lain mengikutinya via Zoom. *** (Cecep Hasannudin)