Kabar  

Program Studi Farmasi dan PAI Universitas Muhammadiyah Bandung Raih Akreditasi B

Gedung Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung).***

KABARINDAH.COM – Dua program studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung), yakni Farmasi dan Pendidikan Agama Islam (PAI), belum lama ini mendapat akreditasi B.

Adapun Prodi Farmasi meraih akreditasi B dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes), sedangkan PAI mermperoleh akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Pergurun Tinggi (BAN-PT).

Dalam memperoleh akreditasi B tersebut, Farmasi UM Bandung mendapat nilai menggembirakan yakni 311. Terkait raihan positif ini, Ketua Program Studi Farmasi UM Bandung apt. Anis Puji Rahayu, S.Farm., M.Si. bersyukur.

Anis mengungkapkan bahwa capaian ini sebagai bukti Prodi Farmasi UM Bandung memiliki kualitas yang sangat baik.

Hal itu terbukti dengan hasil akreditasi B dalam kurun waktu hanya lima tahun sejak kampus UM Bandung berdiri.

”Hal yang lebih penting, yakni peringkat ini membawa keuntungan, salah satunya sebagai syarat pendirian Program Studi Profesi Apoteker (PSPA). Saat ini PSPA dalam proses pendirian, semoga tahun depan sudah bisa beroperasi sehingga pendidikan Farmasi di UM Bandung lengkap mulai dari strata satu hingga profesi apoteker,” kata Anis saat ditemui di kampus UM Bandung, Rabu (20/04/2022).

Baca Juga:  Hima Teknik Informatika UMBandung Gelar Webinar Bedah E-Monitoring

Keuntungan lainnya, kata Anis, yakni bisa memudahkan lulusan Farmasi UM Bandung untuk melanjutkan studi profesinya tanpa harus mencari di perguruan tinggi luar.

Dikatakan Anis, hal itu cukup beralasan karena jumlah prodi PSPA yang ada di Indonesia saat ini masih sangat sangat terbatas.

Mahasiswa asing

Saat ditanya fokus saat ini, Anis menegaskan pihaknya serius mendirikan prodi PSPA dan mempertahankan peringkat akreditasi yang saat ini diperoleh.

“Insyaallah untuk peningkatan akreditasi terus kami upayakan, salah satunya penyelenggaraan summer school di mana prodi strata satu Farmasi UM Bandung akan menerima mahasiswa asing di bulan Juli,” pungkas Anis.

Kegembiraan yang sama juga dirasakan oleh Kaprodi Pendidikan Agama Islam UM Bandung Sitti Chadidjah, M.Pd. Pasalnya, PAI berhasil mempertahankan status B dari sebelumnya.

Status B itu, ungkap Sitti, diiringi juga dengan penambahan poin beberapa digit sehingga prodi PAI UM Bandung semakin percaya diri.

Baca Juga:  Bikin Heboh! Bobon Youtuber Kuliner, Berendam Santai dalam Semangkuk Kuah Soto

“Keberhasilan Prodi PAI mempertahan akreditasi ditempuh dengan perjuangan. Akreditasi ini sangat penting karena merupakan penilaian kinerja program studi. Semangkin baik akreditasi program studi maka semangkin baik kinerja program studi. Semangkin tinggi kepercayaan masyarakat kepada prodi,” ucap Sitti.

Sitti mengajak segenap dosen dan mahasiswa PAI untuk aktif dalam melakukan kegiatan dan event yang bersifat nasional, bahkan internasional.

Ditegaskan Sitti bahwa semua itu sangat penting agar poin penilaian akreditasi PAI ke depannya bisa memenuhi salah satu syarat naik level menjadi A.

“Selain itu, dengan akreditasi ini kita bisa banyak belajar dan juga harus mempersiapkan target-target dari kinerja. Misalnya setiap dosen harus mempraktikkan catur dharma, di antaranya pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan mengamalkan Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” ungkap Sitti.

Sitti berharap semua pihak bisa bekerja sama dengan baik, lalu membuat berbagai regulasi yang mengarah pada percepatan kemajuan.

Baca Juga:  Peduli Kebutuhan Dasar Masyarakat, Dapur Kang Rasyid Sediakan Makan Gratis

Sitti mengingatkan bahwa majunya satu lembaga atau program studi tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Namun, berbagai pihak, termasuk dosen dan mahasiswa harus ikut aktif di dalamnya.

Lalu, hal penting lainnya yakni peningkatan pelayanan kepada dosen, kemudian kemudahan mengakses penelitian, baik penelitian yang didanai oleh luar negeri maupun penelitian yang didanai oleh APBN atau Pemda, dan sebagainya.

“Sekali lagi capaian akreditasi B ini bagi kami luar biasa. Dampaknya pada program studi PAI sangat besar. Ditambah kami juga diuntungkan dengan dosen-dosen PAI yang berkualifikasi doktor hampir 50 persen dan satu orang profesor,” tandasnya.***(Firman/Cecep)