Problematika Guru dalam Pembelajaran PAI Berbasis Daring di SMK Pasim Plus Kota Sukabumi

Oleh: Aditya Bahrun Nur Pratama, S.Ikom, M.Pd | Magister Pendidikan STAI Sukabumi

Agama merupakan sebuah sistem kepercayaan serta peribadatan atau penyerahan diri pada suatu kekuatan supra-realitas (Tuhan). Pandangan umum di Timur berlawanan tentang pengertian agama pada pandangan umum. Mayoritas Barat memandang agama merupakan sebuah sistem kepercayaan dan praktik ritual pada kekuatan supra-realitas (Tuhan), sedangkan Timur lebih menekankan transendensi serta pembebasan daripada hanya sebatas kepercayaan sistematik dalam beragama.

Menurut filsuf Jerman Immanuel Kant, agama adalah keyakinan kita bahwa seluruh kewajiban kita itu merupakan perintah Tuhan. Sedangkan, filsuf Prancis Auguste Comte menyatakan, agama adalah ibadah atau pengabdian kemanusiaan. Sementara, Thomas Henry Huxley pakar biologi Inggris menyatakan, agama adalah pengagungan terhadap nilai-nilai luhur dari budi pekerti, serta kecintaan untuk mewujudkannya dalam sebuah kehidupan.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Baca Juga:  Prodi Pendidikan Agama Islam UM Bandung Gelar Baitul Arqam Purna Studi

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Menurut Kemendikbud Nadiem Makarim, “Terjadinya bencana nasional Covid-19 ini membuat kami menganjurkan dan mengimbau murid belajar dari rumah dan guru mengajar dari rumah.”

SMK Pasim Plus Kota Sukabumi menerapkan pembelajaran berbasis daring karena anjuran yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dan pusat sehingga sekolah tersebut melaksanakan proses pembelajaran secara virtual atau jarak jauh. Pihak sekolah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada pihak pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan, terutama guru serta peserta didik yang menjadi objek dalam pembelajaran daring tersebut.

Problematika Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk tingkat SMA/SMK adalah kurang minat belajar siswa dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam, kurangnya waktu jam pelajaran, masalah pada pendidik, masalah pada siswa, masalah pada sarana dan prasarana serta masalah pada saat evaluasi pembelajaran tersebut. Masalah pun terjadi baik terhadap pendidik maupun peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan belajar.

Baca Juga:  Keren! UIN Bandung Kukuhkan 20 Guru Besar, Raih Rekor MURI

Akibat kurangnya sarana/prasarana mengakibatkan Pendidikan Agama Islam kurang dinamis, kurang efektif, dan menjemukan. Padahal, tujuan perberdayaan sarana pembelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain; Pertama, untuk dapat memperjelas, mempermudah, meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam secara utuh dan optimal. Kedua, dapat meningkatkan kemampuan belajar dan motivasi belajar peserta didik.

Ketiga, menumbuhkan kesempatan belajar yang lebih baik dan lebih baru. Keempat, dapat mengurangi ketergantungan kepada guru Pendidikan Agama Islam. Kelima, dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam beragam di Era Globalisasi dan mengkokohkan pengalaman dan pengamalan beragam dalam kehidupan sehari- hari.

SMK Pasim Plus Kota Sukabumi terkenal dengan keunggulan teknologi serta kreatif dalam pembelajaran. Sehingga, apabila ada guru yang kurang beradaptasi dengan teknologi maka akan berdampak terhadap pendidik dan peserta didik yang menjadi objek dalam sebuah proses pembelajaran. Seorang guru wajib beradaptasi dengan kemajuan teknologi karena teknologi sudah masuk ke ranah pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran di era pandemi saat ini.

Baca Juga:  Ibu, Sang Guru Kehidupan Penuh Kasih dan Sayang

Saya sebagai peneliti di sekolah tersebut menemukan beberapa masalah, khususnya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode daring dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Terutama pada media yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Media yang digunakan pendidik sangat minim, sehingga menurunkan minat dan motivasi peserta didik saat pembelajaran berlangsung.

Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi problematika guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis daring di SMK Pasim Plus Kota Sukabumi dengan beberapa alternatif seperti materi dibuat dengan menggunakan animasi, film atau tayangan streaming sehingga peserta didik merasakan pembelajaran yang menggunakan teknologi dan kreatifitas yang menjadi dasar karakter SMK Pasim Plus Kota Sukabumi.