KABARINDAH.COM, Sukabumi–Pemkot Sukabumi berupaya maksimal dalam memasukkan data akurat terkait pengendalian penduduk, keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Salah satunya melalui pelatihan pencatatan dan pelaporan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tahun 2024 di Hotel Horison, Selasa (20/2/2024).
Kegiatan yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi ini dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. ” Pelatihan ini dalam mendorong suksesnya program Bangga Kencana,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Keluarga Sejahtera (PPKS) DP2KBP3A Kota Sukabumi Wiwi Edhie Yulaviani.
Ia menerangkan, program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini berupa pengendalian penduduk, keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Untuk menunjangnya harus data dasar dari kegiatan yang dilakukan.
Menurut Wiwi, ada aplikasi Sistem Informasi Keluarga (Siga) untuk input data supaya data yang dimasukkan bisa maksimal digunakan secara benar dan valid untuk perencanaan ke depan. Di antaranya data rutin misalnya pelayanan KB dilakukan fasilitas kesehatan baik puskesmas, rumah sakit dan klinik terkait jumlah akseptor KB yang dilakukan petugas penanggungjawab pencatatan laporan di faskes.
Berikutnya kata Wiwi, data keluarga sejahtera karena di lapangan ada kelompok kegiatan bin keluarga balita, remaja dan lansia. Data kegiatan harus diinput terkait berapa banyak keluarga yang punya balita yang datang ke kelompok mendapatkan pelayanan.
Selain itu lanjut Wiwi, data pengendalian penduduk dan pemutakhiran data keluarga. Data ini untuk pemberian bantuan kepada warga.
Intinya sambung Wiwi, ada update dan penyempurnaan yang belum masuk dimasukkan. Termasuk tim pendampingan keluarga tang datanya sinergi dengan aplikasi Siga.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, kegiatan ini mengacu pada UU No 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Di mana, pemerintah fokus pada pengenndalian penduduk, keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
” Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan data penting karena diolah jadi dasar perencanaan,” cetus Kusmana. Harapannya menghasilkan data informatif, berkualitas dan dapat dipercaya.
