Dalam Momen Jumling, Wali Kota Sukabumi Sampaikan Lima Masalah yang Prioritas Dihadapi

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengikuti kegiatan Jumat Keliling (Jumling) yang dilaksanakan di Masjid Jami As-Sofiyyah Al-Afghani, Kelurahan/Kecamatan Citamiang, Jumat (11/7/2025). Dalam momen itu wali kota menyampaikan komitmennya dalam menyelesaikan lima persoalan Kota Sukabumi.

Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota hadir bersama Wakil Wali Kota Bobby Maulana, kepala SKPD, serta aparatur kecamatan dan kelurahan.

” Terdapat lima permasalahan utama yang sangat mendesak dan harus segera ditangani,” ujar Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam sambutannya sebelum Shalat Jumat. Ke limanya yakni pengelolaan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah, Pasar Pelita, penataan sistem parkir, pembenahan manajemen PDAM, serta hambatan birokrasi yang mengganggu relasi dengan pengembang dan investor.

Baca Juga:  Universitas Muhammadiyah Bandung Siap Gelar Perkuliahan Secara Hybrid

Untuk mengatasinya lanjut Ayep, tidak bisa tuntas dalam waktu singkat. Sebab, butuh strategi yang tepat, terutama memperkuat fiskal daerah.

Kekuatan fiskal lanjut Ayep, menjadi kunci bagi keberhasilan program pembangunan, karena kelemahan fiskal akan berdampak pada keterbatasan belanja daerah. Pada kesempatan itu, Wali Kota juga menyampaikan fokus pembangunan lima tahun ke depan, di antaranya adalah menurunkan angka kemiskinan, menuntaskan stunting, serta mengoptimalkan pemanfaatan dana abadi umat.

Saat ini, dana tersebut telah terkumpul yang berasal dari hasil wakaf dan diinvestasikan melalui sukuk obligasi syariah. Dana tersebut direncanakan terus dikembangkan setiap tahun dan akan dimanfaatkan untuk mendukung usaha ultra mikro serta kegiatan santunan anak yatim di seluruh kecamatan secara berkala.

Baca Juga:  Tinggi, Animo Warga Gunakan Kereta Pasca Perjalanan KA Pangrango Sukabumi-Bogor Ditambah

Wali Kota menegaskan bahwa pengelolaan dana wakaf ini harus amanah dan transparan, sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan program kesejahteraan masyarakat. Riga Nurul iman