KABARINDAH.COM, BANDUNG – Kelompok mahasiswa dari Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) berhasil membuat kombucha atau minuman teh fermentasi yang diberi nama “balhyocha”.
Minuman teh fermentasi yang mengandung probiotik racikan kelompok mahasiswa semester dua yang terdiri atas Anisa Nurul Huda, Arifa Nur A, Ninda Rahma N.S., dan Tiwi Sartika ini bisa menjadi solusi untuk membuat tubuh tetap sehat.
Misalnya bisa membantu proses detoksifikasi, melancarkan pencernaan, mengurangi risiko kanker karena adanya kandungan senyawa antioksidan, dan dapat membantu terapi pengobatan diabetes.
Mengutip laman wikipedia, fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Inovasi mereka ini sekarang sedang diikutkan dalam lomba Program Kreativitas Mahasiswa kategori kewirausahaan (PKM-K) yang diselenggarakan Dirjen Belmawa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibukristek) serta akan memasuki tahap penilaian.
Hal yang lebih menggembirakan lagi, produk hasil olahan ini sudah dijual secara online di media sosial dan mendapat respons yang cukup bagus dari masyarakat.
Selain teh hijau, produk ini juga memiliki varian lain, seperti varian kopi, melati, bandrek, dan apel. Jadi, pembeli bisa memilih varian produk yang sesuai dengan selera.
Harga per botol (250mL) hanya Rp13.000 untuk varian melati, teh hijau, dan kopi. Sementara kalau varian bandrek dibanderol dengan harga Rp15.000 saja.
Mereka sudah menjual balhyocha sejak 1 Agustus 2021 hingga sekarang. Setiap kali membuka pra-pemesanan, produk tersebut selalu diserbu pembeli dan habis dalam waktu beberapa hari saja.
”Alhamdulillah kami senang sekali karena respons dari masyarakat cukup baik terhadap produk kami. Targetnya dalam waktu satu bulan harus terjual 90 botol/produk. Target itu sudah tercapai. Bahkan kami langsung membuka pra-pemesanan selanjutnya,” kata Anisa, Selasa (31/08/2021).
Setiap kali produksi, sebanyak 45 botol dihasilkan. Produksinya dilakukan setiap dua minggu sekali karena mereka memakai probiotik yang membutuhkan waktu untuk peremajaan.
Anisa juga menjelaskan bahwa banyak di antara masyarakat di media sosial yang mengapresiasi dan menyukai produk tersebut. Hal inilah yang membuat Anisa bersama anggota timnya menjadi semangat.
Sementara itu, anggota tim balhyocha lainnya, Ninda, berharap dengan mengikuti ajang bergengsi ini, produknya bisa dikembangka lagi.
”Kami berharap dengan mengikuti ajang ini, produk kami bisa dikembangkan lagi. Nantinya juga kami ingin membuat varian rasa baru dari produk kami, juga bisa memproduksi minuman ini dalam volume yang besar dan pemasarannya semakin luas,” ucap Ninda.
Terkait capaian yang menggembirakan itu, dosen pembimbing kelompok mahasiswa, yakni Nisa Ihsani, S.Si., M.Si., merasa senang dan mengapresiasi kerja keras anak didiknya dalam berinovasi.
Nisa menjelaskan bahwa perjuangan anak didiknya dalam ajang bergensi yang diikuti oleh ribuan peserta, bahkan mahasiswa hingga tingkat akhir seperti ini, tidaklah mudah. Apalagi para mahasiswa ini baru akan memasuki tahun kedua di UMBandung.
Dosen yang mengampu mata kuliah rekayasa genetik, genetika dasar, dan biologi dasar di Prodi Bioteknologi UMBandung ini mengatakan bahwa pihaknya sangat menghargai semangat, ide, dan kerja keras tim mahasiswa.
”Terlebih ini prestasi untuk Prodi Bioteknologi UMBandung sebagai tim pertama yang lolos hibah PKM-K. Alhamdulillah, semoga masih tetap semangat dan berlanjut wirausahanya sekalipun PKM-nya nanti selesai. Semoga lolos PIMNAS. Namun apa pun hasilnya, hakikatnya mereka sudah menjadi juara untuk kami,” pungkas Nisa.
Penasaran dengan produk mereka? Silakan berkunjung ke akun Instagram @balhyocha_.