Kabar  

Jelang Ramadhan, di Kota Sukabumi Kini Ada Masjid Sejuta Pemuda

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Menjelang bulan suci Ramadhan di Kota Sukabumi kini memiliki masjid yang sering disebut masjid sejuta pemuda. Masjid yang sebenarnya diberi nama Masjid At-Tiin di Jalan Lamping, Kelurahan Gedongpanjang Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi ini baru diresmikan pada Sabtu (9/3/2024) pagi.

” Dengan dibangunnya masjid At-Tiin ini, diharapkan akan sangat membantu penguatan keimanan dan ketakwaan masyarakaat sekitar,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji yang hadir meresmikan. Selain itu dalam konsep yang lebih luas, besar harapannya dengan adanya masjid At-Tiin akan memperluas silaturahim, tempat belajar dan mencari Ilmu agama maupun sosial kemasyarakatan.

Bagi umat Islam kata Kusmana, kehadiran masjid sesungguhnya mempunyai makna yang sangat penting. Masjid bukan semata-mata pusat ibadah dalam arti hubungannya dengan Allah (hablum minallah).

Akan tetapi juga menjadi sarana berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan (hablum minannaas). ” Menjadikan masjid sebagai tempat beribadah dan pusat kegiatan umat Islam ini selanjutnya dimaknai dengan istilah memakmurkan masjid,” terang Kusmana.

Menurut Kusmana, konsep memakmurkan masjid ini sangatlah penting. Terlebih di tengah kondisi masyarakat kita yang masih dilanda krisis mulitidimensional yang akarnya terletak pada krisis moral dan akhlak.

Melalui konsep memakmurkan masjid yang didalamnya terletak upaya pembinaan akhlak umat. ” Kita akan mulai memperbaiki krisis multidimensi secara komprehensif dan berkesinambungan,” kata Kusmana.

Baca Juga:  Jelang Buka Puasa, Warga Sukabumi Rasakan Gempa Magnitudo 4,8

Di dalam komunitas masjid diharapkan ada dua upaya dalam pembentukan masyarakat islami. Pertama adalah kesadaran “dzikir dan kedua adalah kemampuan “fikir. Dengan kesadaran “dzikir kita akan dapat mengembangkan penghayatan diri dan lingkungan kita sebagai hamba Allah, dan dengan kemampuan “fikir” kita akan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan selaku makhluk berakal.

Kedua hal tersebut yakni “dzikir” dan “fikir” tidaklah boleh dipisahkan. Kecerdasan dan budi luhur sama pentingnya, kecerdasan tanpa budi luhur sangatiah berbahaya, sebaliknya budi luhur tanpa kecerdasan adalah tumpul, tak banyak gunanya,” jelasnya.

Masjid ini lanjut Kusmana, jadi bagian dari mendorong syiar keagamaan. Khususnya dengan menarik pemuda untuk datang ke masjid.