KABARINDAH.COM – Sesungguhnya pandemi jangan menjadi alasan bagi anak muda tidak berbuat kreatif. Sebaliknya, pandemi harus jadi alasan untuk berpikir dan bertindak kreatif agar bisa eksis pada era digital saat ini.
Dalam bahasa lain, masa pandemi, harus dijadikan kesempatan untuk menciptakan perubahan untuk kebaikan. Memulai suatu entrepreneurship di bidang ekonomi kreatif. Selain itu, anak muda juga harus berani berpikir kreatif, cerdas, dan jangan segan-segan untuk bertindak di luar kebiasaan (out of the box).
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Wakil Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung), Sandiaga Salahudin Uno, pada orasi ilmiah wisuda UMBandung yang perdana, Senin (08/03/2021).
Modal Indonesia
Saat ini, kata Sandiaga, modal untuk Indonesia bangkit adalah kreativitas anak-anak muda. Kalau sampai anak muda Indonesia, lanjut Sandiaga, masih berkutat dengan pola-pola yang lama, tidak mengadopsi teknologi digital, sudah dipastikan Indonesia akan jauh tertinggal dengan negara-negara lain.
”Oleh karena itu, saya ingin memberikan semangat dan menebar harapan karena di ujung lorong sana masih banyak yang masih bertahan, bahkan menjadi pemenang di tengah pandemi. Saya menyebutnya sebagai pandemic winner. Mereka bertahan melalui berbagai inovasi,” kata Sandiaga.
Ternyata pandemi yang saat ini belum berakhir, tutur Sandiaga, justru mempercepat akselarsi digitalisasi. Sandiaga melanjutkan bahwa industri 4.0 hadir lebih cepat karena adanya pandemi.
”Misalnya subsektor aplikasi dan pengembang permainan atau gamming. Games saat ini menjadi industri yang mampu bertahan dan tumbuh hingga 20 persen. Total e-sport atau gamming sekarang ini sudah menjadi industri dengan kekuatan pasar di atas 15 triliun rupiah,” ucap Sandiaga.
Dahulu, aku Sandiaga, orang-orang menganggap gamming itu buruk. Namun, sekarang ternyata gamming menjadi salah satu pilar penciptaan lapangan kerja.
Manfaatkan Peluang
Menurut Sandiaga, saat ini lebih banyak orang yang beraktivitas dan bekerja dari rumah. Bahkan, hal tersebut sudah menjadi kegiatan rutin keseharian. Hal ini menjadi lahan peluang usaha digital.
”Transformasi digital menjadi cara yang terbaik untuk mengatasai pandemi covid-19 bagi UMKM. Saya ingin mengajak UMBandung dan seluruh masyarakat di industri pendidikan agar menjadi fasilitator bersama kami di Kemenparekraf untuk merangkul semakin banyaknya UMKM yang mengadopsi teknologi digital. Karena populasi dan pasar Indonesia itu sangat besar,” lanjut Sandiaga.
Anak muda, kata Sandiaga, harus berani memulai usaha digital, salah satunya dengan memanfaatkan medsos dan teknologi digital. Menurut Sandiaga, dari 270 juta jiwa penduduk Indonesia, pengguna internet saat ini sudah mencapai 64 persen atau 175,4 juta. Dan 160 juta atau hampir 60 persennya merupakan pengguna medsos.
”Kata kuncinya adalah berpikir out of the box. Kita jangan terpaku pada ego sektoral. Kita harus tingkatkan kolaborasi, ciptakan keajaiban-keajaiban baru secara bersama-sama. Saya menyebutnya sebagai 3G, yaitu gercep atau gerak cepat, geber atau gerak bersama, dan terakhir adalah gaspol,” ujarnya.
Oleh karena itu, Sandiaga mengajak semua masyarakat untuk tetap optimis. Menurutnya, kita jangan menunggu selesainya pandemi. Namun harus menjemput peluang untuk kebangkitan ekonomi.
