KABARINDAH.com – Hidup selalu dikelilingi dengan banyak persoalan yang tak bisa diselesaikan dengan kemampuan sendiri. Kecerdasan berpikir, otak yang encer, kekuatan fisik bukanlah jaminan bisa menyelesaikan persoalan peliknya kehidupan.
Kita ini adalah makhluk-Nya yang lemah dan terbatas. Siapa yang tak butuh dengan pertolongan Allah? Firman-Nya, “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS An-Nisa [4]:28).
Fasilitas teknologi yang serba instant dan canggih, bagai dua mata pisau. Dibalik keuntungan yang kita peroleh, tersimpan aneka permasalahan yang amat kompleks luar biasa.
Bila tak pandai menyikapinya, maka terbukalah peluang kita untuk terjatuh pada rasa frustasi, pesimis, dan hilangnya rasa percaya diri. Hidup bisa terjadi terasa amat hampa.
Padahal seberat-beratnya persoalan hidup di dunia, tidak akan ada yang lebih berat jika kita meninggalkan petunjuk Allah. Kita akan terjebak dalam kegelapan hidup.
Arah jalan hidup tidak jelas, tersesat. Lentera iman adalah kunci pembuka dari kegelapan hidup ini. Hanya orang yang beruntung yang bisa menangkap cahaya iman dan mengamalkannya.
Allah telah berjanji. Bila kita mendekatiNya, maka Allah akan mendekati kita. Allah tergantung persangkaan hamba-Nya. Allah pun menyatakan akan mengabulkan keinginan ketika meminta kepada-Nya.
Semua yang ada di jagat raya ini, bagi Allah adalah hal yang kecil. Tiada perkara yang sulit bagi-Nya. Segalanya adalah milikNya ada dalam kekuasaanNya. Sedangkan kekuasaan manusia, hanyalah sementara.
Tak ada secuil pun dari makhluk Allah yang bisa mengubah kekuasaan Allah. Semuanya tunduk dalam sistem yang dibuat oleh Allah.Bumi yang berputar setiap hari tiada letihnya adalah bukti dirinya mengiktui sistem aturan Allah. Berputar, bertasbih di hadapan Allah.
Bulan, bintang dan planet lainnya di jagat raya ini sedang melakukan tugasnya sebagai makhlukNya yang tunduk pada hukum dan aturanNya. Mereka tidak bergerak sendiri, kecuali atas izin dan kekuasaan-Nya.
Begitu pun pengisi langit yang kita kesulitan menjangkaunya, semuanya bertasbih atas kekuasaan Allah. Juga paar penghuni planet bumi. Seluruh binatang berada dalam genggaman kekuasaan Allah. Alam tumbuhan pun sama, mereka semua tunduk dalam kekuasaan-Nya.
Tidak ada setitik pun makhluk di daratan atau di lautan atau di angkasa, yang bergerak kecuali atas izin dan kekuasaan-Nya. Maka apa yang susah bagi Allah? Tidak ada, sedikit pun yang susah bagi-Nya. Tidak ada pula kesulitan yang bisa menghalangi Allah.
Jika Dia berkehendak cukup Dia berkata,” Jadi, maka jadilah ia.”
Di mata kita, sesuatu itu tampak sulit. Tetapi dalam di dalam ilmu-Nya Allah tidak ada yang sulit. Dalam pandangan manusia, boleh jadi mustahil.tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil. Semuanya bisa berubah bila Allah menghendaki.
Apa sulitnya bagi Allah, bila semuanya memang ciptaan-Nya. Bila semuanya hidup dan mati dalam genggaman-Nya.
Kehidupan dan kematian hanyalah bagian dari bukti kekuasaan Allah. Bagi kita, kematian adalah ujian dari Allah Swt untuk menyeleksi manakah yang terbaik dalam menjalankan tugasnya dalam beribadah kepadaNya.
Bila sudah sampai pada derajat kesadaran Allah penggenggam segalanya, saat menghadapi kesulitan janganlah panik apalagi bingung. Cobalah dekati sang pemilik kesulitan itu.
Dekatilah Allah yang memiliki segalanya. Bila Allah yang Maha Pemilik segalanya sudah memberikan izin maka tidak ada yang sulit.
Kemudahan hidup akan teraih saat kita belajar mendekatkan diri pada Allah. Kenalilah Allah lebih dekat. Kenalilah Asma’ dan sifaNya. Teladanilah sifat-sifat Allah tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita akan memiliki berbagai kemudahan bila kita bisa dekat dengan orang yang memiliki akses pada yang kita tuju. Dengan begitu jalan yang semula sulit tampak menjadi longgar dan mudah.
Itu yang berlaku dalam dunia kerja dan apa pun yang terjadi dalam kehidupan dengan manusia. Bila orang yang punya kekuasaan berkehendak, maka kebijakannya bisa memberikan fasilitas kemudahan bagi kita.
Lalu bagaimana dengan Allah? Tentu saja sebagai zat pemilik hakiki kehidupan akan lebih mudah lagi. Kemustahilan menjadi 111111111tidak mustahil bagi-Nya. Maka disinilah pentingnya kita mendekatkan diri kepadanya.
Mengenal dekat Allah itu menjadi penting bagi kita. Karena dengan dekat pada-Nya, itu akan menjadikan Allah sayang pada kita. Kepada yang dekat pada-Nya, Allah menyatakan dengan amat lembut. Dia memanggil dengan ungkapan “hamba-hamba-Ku”. Sedangkan yang tidak dekat kepada-Nya, tidak mendapatkan panggilan demikian.
Allah menyatakan dirinya begitu dekat dengan hamba-hamba-Nya. Bahkan di tempat lain Allah pun menggambarkan dirinya begitu amat dekat secara fisik pun dengan diri manusia. Allah yang telah menciptakan manusia. Dia mengetahui apa yang dibisikkan hatinya.
“Dan Kami lebih dekat kepadanya, lebih dekat dari urat lehernya.” (QS.Qàf (50):16).
Untuk meraih kemudahan hidup, kita pun dianjurkan untuk berdoa dengan penuh keyakinan. Jangan pernah meragukan terhadap pengabulan Allah. Jangan pula bermohon seolah-olah menyimpan rasa keraguan, dengan kalimat andaikan. Allah jangan disandingkan dengan embel-embel “kalau engkau menghendaki”.
Kita harus berdoa dengan kesungguhan hati. Karena Allah berkehendak sesuai dengan kehendak-Nya, tidak bisa dipaksa atau ditekan oleh siapapun. Allah lebih dekat dengan urat leher manusia. Allah mengetahui bisikan hati manusia. Janganlah memohon kepada Allah dengan hati yang kosong.
Karena ketajaman hati seseorang, kekhusyuan hati seseorang itu akan nyambung dengan Allah. Sedangkan hati manusia yang lalai atau kosong dari Allah, maka hatinya tidak akan menyambung dengan Allah. Jika demikian, bagaimana permohonannya akan dikabulkan kalau hatinya sendiri lalai tidak berzikir kepada Allah?
Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kamu berdoa, janganlah berkata, ‘Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki, dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki.’ Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendaki-Nya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena Allah itu Maha kuasa,pemilik segalanya, maka jangan pernah pula perlakukan Allah dengan kesan mendikte-Nya. Siapa sebenarnya yang butuh dan memohon? Allah sangat mungkin menolong kita dengan cepat. Namun semua itu hak Allah. Ukuran cepat atau lambatnya jangan diukur dengan diri kita sebagai manusia.
Biarkanlah Allah yang berbuat sendiri, menolong kita. Kita tidak boleh menentukan kapan pertolongan harus datang. Itu semua hak Allah, maka itu semau-maunya Allah.
“Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah ‘Azza wa Jalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa doamu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan lengah.” (HR. Ahmad).
Jangan mendesak Allah dengan keinginan kita. Serahkan kepada Allah, apa yang terbaik menurt-Nya. Kapan pun keinginan kita datang, hanya Allah yang lebih mengetahui waktu terbaiknya. Kalau kita tergesa-gesa, justru Allah tidak suka.
Bukan Allah tidak berkuasa. Tetapi ini wujud ujian dan perintah Allah, dengan begitu apakah kita akan mengikuti perintah Allah ataukah tidak. Toh, Allah kalau berjnaji tidak pernah diingkari. Siapa yang menolong (ajaran) Allah, maka Dia akan menolongnya.
Dari Abu Hurairah r.a.: bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: ‘Aku sudah berdoa, tetapi do’aku tidak atau belum dikabulkan.’” (HR. Muslim)
Nah bila kita ditimpa musibah dan kesulitan hidup, maka janganlah pesimis.
Dari Anas bin Malik berkata, “Adalah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wassallam, apabila menghadapi suatu masalah, beliau berdoa, “Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus ( mahluk-Nya), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan.” (HR. Tirmidzi).
Diantara cara supaya kita memperoleh kemudahan dari Allah, maka kita harus membiasakan sujud kepada Allah. Demi meraih kemudahan dari Allah pun kita harus memiliki keyakinan bahwa dibalik kesulitan itu akan datang sebanding dengannya adalah pahala dari Allah.
Mari kita baca doa agar mendapatkan kemudahan dalam setiap urusan hidup, sehingga berkah di dunia dan di akhirat:
“Allaahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul huzna in syi’ta sahlan”
Artinya: “Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali Engkau tetapkan itu mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, maka Engkau bisa menjadikan kesedihan itu menjadi kemudahan.” (HR. Ibnu Hibban).