Kabar  

Wahyudin Darmalaksana: Ini Baru Namanya Kultur Mahasiswa

KABARINDAH-Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis di UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyampaikan kultur baru telah dimulai. Yakni, penulisan artikel ilmiah di level mahasiswa.

Yudi sapaan akrabnya menjelaskan kultur ini sengaja diciptakan dalam rangka ikhtiyar pengembangan skill akademik mahasiswa. Penulisan artikel ilmiah bukanlah termasuk bakat, melainkan ia murni skill bidang akademik. Karenanya, akademisi mahasiswa dipastikan bisa menulis artikel ilmiah melalui pelatihan. Makin dilatih maka mahasiswa pasti makin terlatih. “Bagi mahasiswa terlatih, penulisan artikel ilmiah pasti mudah. Seiring dengan berkembangnya skill ini, penulisan artikel ilmiah di level mahasiswa dipastikan menjadi kultur atau budaya baru,” tegas Yudi.

Mengapa disebut budaya baru. Sebab, pengajaran di masa lalu belumlah diorientasikan pada pengembangan skill penulisan artikel ilmiah. Terlebih lagi artikel tersebut diarahkan bagi penerbitan di jurnal ilmiah. Berbeda dengan kondisi di masa lalu, skill mahasiswa di bidang akademik menjadi perhatian utama di masa sekarang ini.  “Penulisan artikel ilmiah diakui sebagai salah satu skill akademik yang paling terukur. Ukuran kemampuan skill menulis artikel serta keberhasilannya terbit di jurnal ilmiah menandai dimulainya budaya baru akademik mahasiswa,” jelas Yudi.

Penulisan artikel serta penerbitan artikel tersebut di jurnal ilmiah merupakan budaya maju. Budaya yang diharapkan tumbuh di dalam konteks negara dan bangsa. Harus diakui penulisan artikel ilmiah merupakan skill akademik yang masih terbilang langka. “Penerbitan artikel di jurnal ilmiah yang lazim disebut publikasi ilmiah merupakan fakta yang masih terbatas. Jelas hal ini merupakan budaya maju ketika para akademisi mahasiswa berhasil melakukan akselerasi publikasi ilmiah,” tutur Yudi.

Baca Juga:  Kontribusi Ilmuwan Bidang Farmasi dalam Mengawal Kesuksesan Vaksinasi Covid-19

Seluruh akademisi mahasiswa pasti bisa menulis artikel ilmiah. Dan mereka memiliki peluang besar mengakselerasi publikasi ilmiah. “Sebab, penulisan artikel ilmiah murni skill akademik. Skill yang sedang terus dikembangkan secara sungguh-sungguh oleh para akademisi mahasiswa seiring dengan cita-cita terciptanya kultur maju yang baru ini,” pungkas Yudi.