Kabar  

UM Bandung Perkuat Pemahaman Mahasiswa tentang Birokrasi Modern Berorientasi Pelayanan

KABARINDAH.COM, Bandung — Smart birokrasi berbasis teknologi digital menjadi salah satu kebutuhan penting dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.

Menyikapi hal tersebut, Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menyelenggarakan kegiatan Kuliah Bareng Birokrat dengan tema “Smart Birokrasi: Berbasis Pelayanan Digital” yang berlangsung di Aula Lantai 2 UM Bandung pada 18 Desember 2025.

Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri, yakni Ganjar Setya Pribadi (Ketua Tim Evaluasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika) dan Satria Andika Al-Raysid (Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bandung). Kegiatan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi dan berlangsung dengan antusiasme tinggi.

Solusi inovatif

Dalam pemaparannya, Ganjar Setya Pribadi menjelaskan konsep smart city sebagai kota yang memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu untuk menghadirkan solusi inovatif demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kota Bandung dinilai memiliki kekuatan utama pada sumber daya manusia (human capital). Terutama dengan keberadaan banyak perguruan tinggi yang berperan dalam mengolah data menjadi pengetahuan dan inovasi,” ujar Ganjar.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan teknologi sangat bergantung pada kesiapan manusianya. Teknologi secanggih apa pun tidak akan berdampak optimal tanpa kemauan dan kesadaran manusia sebagai pengguna.

Berdasarkan hasil survei, tingkat literasi internet masyarakat Kota Bandung mencapai sekitar 82 persen, yang menunjukkan adanya kebutuhan nyata masyarakat terhadap layanan digital. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk menyediakan sistem pelayanan yang transparan dan melibatkan partisipasi aktif warga.

“Mahasiswa dipandang memiliki peran strategis sebagai generasi yang berpikiran terbuka terhadap teknologi, kritis dalam menyaring informasi, serta menjunjung tinggi etika sebagai landasan moral dalam kehidupan sosial,” tambah Ganjar.

Menurut Ganjar, perkembangan kecerdasan buatan juga dipandang sebagai peluang yang harus dimanfaatkan secara bijak agar manusia tetap menjadi subjek utama dalam pengendalian teknologi.

Semakin cerdas

Sementara itu, Satria Andika Al-Raysid menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi digital membuka peluang besar bagi setiap individu untuk berkembang.

Ia menegaskan bahwa kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan seharusnya tidak melemahkan peran manusia. “Namun, kecerdasan buatan harus mendorong manusia untuk semakin cerdas dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi,” kata Satria.

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif melalui sesi diskusi dan tanya jawab. Mahasiswa aktif membahas isu pelayanan publik digital, kesiapan sumber daya manusia, serta peran generasi muda dalam mendukung birokrasi yang adaptif dan inovatif.

Melalui kegiatan ini, UM Bandung menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi digital mahasiswa dan pemahaman terhadap praktik birokrasi modern yang berorientasi pada pelayanan publik.

Upaya tersebut menjadi bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan tata kelola pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.***