Tinjau Lokasi Banjir Limpasan, Wakil Wali Kota Sukabumi Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana meninjau langsung lokasi terdampak banjir limpasan di Kampung Ciseureuh, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Ahad (10/7/2025). Langkah itu untuk memastikan penanganan darurat bencana berjalan cepat.

Berdasarkan data di lapangan, banjir ini berdampak ke sebanyak 20 kepala keluarga (KK) dengan total 60 jiwa. ” Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah bergerak cepat sejak malam kejadian, dibantu Dinas Sosial dan unsur masyarakat,” ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana.

Menurutnya, BPBD sudah sangat cepat tanggap dan luar biasa dalam.penanganan bencana. Selain itu Dinas Sosial hadir di sini untuk memberikan bantuan. <span;>Bantuan yang disalurkan mencakup tempat tidur, selimut, beras, bahan makanan, serta perlengkapan khusus bagi balita.

Bobby menjelaskan, saat ini proses pembersihan sudah mulai dilakukan di setiap rumah warga terdampak, termasuk penyiraman dan pembersihan lumpur sisa banjir. “Sekarang sudah dilakukan pembersihan di setiap rumah, disiram dan lain sebagainya,” tambahnya.

Salah satu penyebab banjir di titik ini terang Bobby yakni penumpukan sampah di hulu sungai. Sampah yang menumpuk di salah satu dapuran bambu, potongan kayu, plastik, dan berbagai jenis material lain yang menghambat aliran air.

Bobby menegaskan pentingnya pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga. Kejadian seperti ini tidak hanya membuat kota terlihat kotor, tetapi juga menimbulkan bencana yang sulit dikendalikan.

” Kita sama-sama nanti membuat kebijakan agar masyarakat bisa mengolah sampah dari rumah tangganya dulu,” cetus Bobby. Kejadian seperti ini bukan hanya penumpukan di TPA, tapi juga bencana yang mungkin saja terjadi di luar kapasitas semua.

Bobby mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, termasuk BPBD, Dinas Sosial, DPRD, serta warga dan tokoh masyarakat yang ikut kerja bakti. “Saya sangat berterima kasih mewakili Wali Kota dan pemerintah kepada seluruh masyarakat yang siaga dan membantu,” jelasnya.

Titik banjir di Ciseureuh lanjut Bobby menjadi yang paling parah di antara lokasi lain. Meskipun demikian, kejadian ini baru pertama kali terjadi dengan intensitas sebesar ini di wilayah tersebut.

Hal paling penting kata Widi adalah membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Kalau sampah dibuang sembarangan, lama-lama menumpuk di sungai dan menyebabkan banjir,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, pemerintah akan membuat imbauan kepada masyarakat baik melalui edaran tertulis maupun video agar mudah dipahami. Ia juga menginstruksikan pembuatan lubang biopori, meminta para pengusaha menyediakan tempat sampah di depan tokonya masing-masing, serta mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA Cikundul bekerja sama dengan Kabupaten Sukabumi. Riga Nurul Iman

Exit mobile version