Tak Terapkan WFH, Kehadiran Pegawai Pemkot Sukabumi di Hari Pertama Kerja 99 Persen

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Tingkat kehadiran aparatur sipil negara (ASN) di hari pertama kerja setelah libur lebaran diklaim mencapai 99 persen. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di sela-sela apel pagi dirangkaikan dengan Silaturahmi dan Halal Bi Halal Hari Raya Idul Fitri 1445 H di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi di Halaman Balai Kota Sukabumi, Selasa (16/4/2024).

Seperti diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengeluarkan surat edaran Nomor 01 Tahun 2024 yang memberikan kesempatan bagi ASN di instansi tertentu untuk bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH) pada 16-17 April ini.

” Untuk Kota Sukabumi belum menerapkan WFH dan WFO, karena absensi belum mendukung hal tersebut,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Walaupun secara lisan bisa dilakukan dengan izin pimpinan.

Namun kata Kusmana, di hari pertama masuk kerja ini semua ASN diharuskan masuk kerja. Sebab, para ASN s<span;>udah diberikan cuti bersama.

Sehingga lanjut Kusmana, ketika tidak hadir jadi catatan dan diharapkan ada teguran lisan dan tertulis agar jadi perhaltian. Dalam artian kebiasaan buruk agar jangan dilanjutkan dan kebiasaan baik dilanjutkan.

” BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia-red) dan asisten tiga mencatat pejabat dan stafnya yang tidak hadir kalau tidak ada alasan teguran tertulis,” ungkap Kusmana. Intinya, semua harus hadir setelah melaksanakan cuti.

Baca Juga:  Strategi Kinerja Unggul Umat Islam Menurut Rektor UM Bandung

Dari pantauannya lanjut Kusmana, tingkat kehadiran pegawai mencapai 99 persen. Ia mengatakan di hari pertama kerja ini hanya ada dua atau tiga orang kepala OPD yang hadir tidak tepat waktu. Namun secara umum tingkat kehadiran sangat baik.

Di sisi lain, Kusmana mengatakan momen di awal hari pertama kerja dimulao dengan halal bi halal. ” Pesan Nabi Muhammad SAW tidak ada dua orang muslim bertemu kemudian bersalaman kecuali dosa keduanya diampuni Allah sebelum mereka berpisah,” ujarnya mengutip hadist Riwayat Tarmidji.

Kedua, siapa yang ingin diluaskan rezekinya maka sambungkankah tali persaudaraan. ” Hadis ini maknanya besar jika diamalkan umat Islam begitu indah,” jelasnya.