KABARINDAH.COM, Bandung — Sosok Fifit Nurmalasari, mahasiswa prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, menjadi perhatian utama pada resepsi puncak Milad Muhammadiyah ke-113 yang digelar pada 18 November 2025.
Dalam acara besar yang berlangsung di UM Bandung tersebut, Fifit dipercaya menjadi qariah untuk melantunkan ayat suci Al-Quran di hadapan para tamu penting. Acara ini dihadiri menteri, wakil menteri, pimpinan lembaga negara, duta besar, Kapolri, tokoh agama, hingga pimpinan ormas Islam, serta turut disaksikan langsung Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Di tengah sambutannya, Dedi Mulyadi membuat kejutan dengan mengumumkan pemberian beasiswa kepada sejumlah warga persyarikatan. Tanpa diduga, salah satu penerima yang disebutkan secara spontan adalah Fifit.
“Kepada pembaca Al-Quran, saya berikan beasiswa hingga S2,” ujar Dedi Mulyadi, yang disambut tepuk tangan meriah ribuan tamu undangan. Momen tersebut menjadi kejutan manis yang tidak pernah dibayangkan oleh Fifit sebelumnya.
Fifit mengungkapkan bahwa ketertarikannya terhadap seni tilawah sudah muncul sejak duduk di kelas 3 SD. Ia mengaku terinspirasi oleh lantunan merdu KH Muammar ZA yang didengarnya saat masih kelas 1 SD.
Dari sanalah kecintaan dan keinginannya untuk mempelajari seni membaca Al-Quran secara tartil dan mujawwad tumbuh kuat, dengan uwanya menjadi orang pertama yang mengenalkan teknik dasar tilawah sebelum ia belajar kepada guru-guru lainnya.
Fifit juga bercerita tentang dirinya yang disiplin latihan. Ia berlatih tilawah tiga kali sehari, setiap selesai salat Asar, Magrib, dan Subuh. Kini, meski kesibukan kuliah dan tinggal di pesantren mahasiswa tidak memungkinkan dirinya mengikuti pelatihan intensif seperti dulu, ia tetap menjaga komitmen untuk membaca Al-Quran setiap hari.
Tampil sebagai qariah pada resepsi milad ke-113 Muhammadiyah menjadi pengalaman penuh harap dan tantangan bagi Fifit. Ia senang sekaligus khawatir tidak dapat tampil sempurna.
Namun, ia bersyukur karena Allah memberinya kelancaran sehingga penampilannya berjalan baik. “Persiapannya pun dilakukan dalam waktu singkat, hanya beberapa kali latihan untuk ayat yang akan dibacakan,” ujar Fifit.
Beasiswa S2 dari Gubernur Jawa Barat ini menjadi hadiah besar yang sangat berarti bagi Fifit. Ia tidak menyangka akan terpilih. Beasiswa tersebut membuka peluang baginya untuk melanjutkan pendidikan. Ia berencana mengambil jurusan PIAUD atau psikologi anak setelah selesai S1. Bahkan ia juga merencanakan untuk menikah terlebih dahulu jika Allah mengizinkan.
Sebagai qariah muda, Fifit melihat bahwa dakwah di era digital dapat dilakukan melalui berbagai platform media sosial. Menurutnya, unggahan video tilawah dapat menginspirasi banyak orang untuk mencintai Al-Quran. Ia juga memberi pesan kepada mahasiswa lain yang ingin belajar tilawah agar terus berlatih dan mendekatkan diri kepada para ahli Al-Quran agar memperoleh keberkahan.
Fifit berharap dirinya dapat terus berkembang, membanggakan kedua orang tua, dan memberi kontribusi positif bagi UM Bandung. Ia juga berharap kampusnya semakin maju, diberkahi, dan melahirkan lebih banyak generasi qurani. Dengan sederet prestasi, mulai dari juara MTQ tingkat kota, kabupaten, provinsi, hingga nasional, dan lolos MTQ Mahasiswa Nasional 2025, Fifit Nurmalasari layak menjadi inspirasi bagi generasi muda pencinta Al-Quran.***(CH)











