Setelah Sukses Besar Tahun Lalu, Teater Musikal Sri Asih 1989 Kembali Dipentaskan di Sukabumi

KABARINDAH.COM, Jakarta–Seni pertunjukkan teater kembali akan menghiasi Kota Sukabumi pada September 2025 mendatang. Hal ini dikarenakan Ngajagi Kreasi Nusantara selaku rumah produksi seni pertunjukan teater musikal Sri Asih 1989 akan menggelar kembali pementasan musikal tersebut pada tanggal 27-28 September 2025 di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi.

Rencana pementasan itu terungkap saat konferensi Pers (re-run) musikal Sri Asih 1989 digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Selasa 13 Agustus 2025. Acara tersebut dihadiri oleh R.I. Kamase (Produser), Den Aslam (Penulis dan Sutradara), Vidi Newrockman (Pimpinan Produksi), dan para pemain re-run Musikal Sri Asih 1989 seperti: Ica Deriza, Ramli Nurhappi, Adit Gurnawijaya, Nadia Putri Utami, Dewa Bezana, dan Fikri.

“Saya tidak menyangka ternyata pertunjukan musikal Sri Asih 1989 direspon baik oleh para penonton Sukabumi,” ujar Produser dan pimpinan Ngajagi Kreasi Nusantara, RI Kamase. Pertunjukan kedua ini akan menjawab permintaan para penonton Sukabumi untuk mementaskan Sri Asih 1989 kembali.

Baca Juga:  Sila Ke-2 Pancasila: Makna dan Contoh Penerapan dalam Hidup Sehari-hari

Beberapa perubahan telah dipersiapkan Den Aslam selaku penulis dan sutradara musikal Sri Asih 1989: “Saya mendengar banyak masukkan dari para penonton pementasan sebelumnya,” jelas RI Kamase.

Beberapa catatan seperti durasi yang lebih diefektifkan serta penambahan elemen artistik dan gimmick tambahan yang akan mempertebal elemen cerita menjadi lebih menarik lagi”. Selain itu pementasan ini akan digelar selama tiga sesi.

Beberapa sesi akan diperankan oleh para pemain baru hasil audisi pada bulan Juni 2025. “Untuk menambah value pertunjukan tahun ini kami bekerjasama dengan EJ Peace Entertainment agar membernya dapat ikut berperandalam pertunjukan (re-run) musikal Sri Asih 1989” tambah RI Kamase.

Pimpinan Produksi (re-run) musikal Sri Asih 1989, Vidi Newrockman mengatakan tahun ini pementasan juga berkolaborasi dengan Ruang Bunyi (Chikita Amanda & Andro Nidji) untuk menggarap salah satu lagu dalam musikal tersebut yang berjudul “Berdiri Terbakar” yang akan dinyanyikan oleh Vhal Rasyid dan Nadia Putri Utami untuk kemudian dirilis di berbagai platform musik digital.

Baca Juga:  Pertunjukan Musikal Sri Asih 1989, Bangkitkan Romantisme Kejayaan Teater dari Kota Sukabumi

Membaca Lintasan Sejarah Kegemilangan
Seni Pertunjukan di Sukabumi Sebagai kelompok teater, Sri Asih produktif di periode tahun ‘50an hingga tahun ‘80an di Sukabumi. Pementasannya bertema komedi horor serta mengangkat cerita-cerita yang populer di masyarakat pada saat itu.

Menurut Kang Cece selaku anggota Sri Asih, nama Sri Asih berangkat dari nama gedung yang digunakan kelompok teater tersebut yang juga diambil dari nama pemilik gedung tersebut. Arthur S. Nalan dalam bukunya Sanghyang Raja Uyeg: Dari Sakral ke Profan menyebutkan bahwa dalam pertunjukannya Sri Asih sangat lebur dengan situasi dan suasana pada zamannya.

Pada sebuah kompetisi di Gedung Rumentang Siang Bandung, Sri Asih yang mewakili Sukabumi membawakan cerita Heulang Bungbang Megantara dan sukses meraih juara kedua serta salah satu aktornya, Waski berhasil meraih gelar Pebanyol Terbaik. Sri Asih dianggap sebagai kelompok teater tradisional yang belum tercampur budaya teater Barat.

Baca Juga:  Baru Dirilis, Jersey Laga Kandang Persib Bandung Langsung Diburu Bobotoh. Nomor Punggung 23 Paling Laris

Produktivitas kelompok teater Sri Asih terhenti semenjak tragedi kebakaran Gedung Sri Asih pada tahun 1989 sehingga para pekerja teater Sri Asih terpaksa berpencar untuk membentuk teater keliling sendiri, ada yang merambah industri perfilman, dan bahkan bergabung dengan kelompok teater lain di Indonesia. Pasca kebakaran gedung teater Sri Asih tahun 1989 hingga sekarang, Sukabumi belum memiliki lagi gedung teater. Riga Nurul Iman