Selama Empat Bulan, Kerugian Akibat Bencana di Kota Sukabumi Tembus Rp 2,3 Miliar

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melaporkan kerugian akibat bencana dalam kurun waktu Januari hingga April 2024 mencapai Rp 2,3 miliar. Di mana, kerugian ini terjadi karena banyaknya bencana yang tersebar di beberapa wilayah.

” Dalam kurun waktu 4 bulan yakni Januari-April 2024, kejadian bencana menimbulkan nilai kerugian sebesar Rp 2.330.550.000,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Selasa (28/5/2024). Khusus untuk bulan April 2024 kerugian akibat bencana mencapai Rp 506.750.000.

Berdasarkan data, nilai kerugian bencana pada Januari-April 2024 paling besar ditimbulkan dari dampak cuaca ekstrem. Kerugiannya mencapai sebesar Rp 764.300.000. Kemudian dampak tanah longsor menimbulkan kerugian sebesar Rp 565 juta, angin topan atau puting beliung sebesar Rp 426.500.000, kebakaran permukiman sebesar Rp 416 juta, gempa bumi sebesar Rp 86.250.000, dan banjir sebesar Rp 72.500.000.

Baca Juga:  One Roof, Jadi Inovasi Unggulan Kota Sukabumi di Ajang Penghargaan Pembangunan Daerah

Bencana yang terjadi tersebar di tujuh kecamatan di wilayah itu. Di Kecamatan Baros, berbagai bencana menimbulkan kerugian senilai Rp173.500.000, di Kecamatan Lembursitu sebesar Rp358 juta, di Kecamatan Cibeureum sebesar Rp 535.550.000, di Kecamatan Citamiang sebesar Rp 179 juta, di Kecamatan Warudoyong sebesar Rp 376 juta, di Kecamatan Gunungpuyuh sebesar Rp 347 juta, dan di Kecamatan Cikole sebesar Rp 361.500.000.

Di sisi lain, pada April 2024 terjadi sebanyak 72 bencana yang terjadi. Di mana, kasus bencana yang paling banyak terjadi adalah cuaca esktrem dan tanah longsor serta banjir.

” Di April 2024, jumlah warga yang terdampak sebanyak 150 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 154 jiwa,” ujar Novian. Sementara untuk bangunan yang rusak terdapat sebanyak 188 unit.

Baca Juga:  BPBD Sukabumi : Satu Unit Rumah di Kelurahan Nanggeleng Citamiang Terancam Longsor

Rincian kejadian bencana sepanjang April yakni cuaca ekstrem sebanyak 28 kejadian, tanah longsor 16 kejadian, dan banjir 15 kejadian. Berikutnya bencana angin puting beliung, dan gempa bumi masing-masing lima kejadian dan kebakaran permukiman tiga kejadian.

Dari data kejadian bencana per wilayah terang Novian, Kecamatan Lembursitu paling banyak yakni 22 kejadian. Berikutnya Kecamatan Gunungpuyuh 11 kejadian, Warudoyong 11 kejadian, Baros sembilan kejadian, Citamiang sembilan kejadian, Cikole lima kejadian, dan Kecamatan Cibeureum lima kejadian.

Sementara data kerusakan bangunan dampak bencana, yakni dampak dari angin puting beliung menyebabkan 100 unit rumah rusak, banjir 50 unit, cuaca ekstrem 20 unit, tanah longsor 10 unit, gempa bumi lima unit dan kebakaran tiga unit. ” Untuk Mei ini potensi terjadinya bencana masih bisa dikatakan tinggi, apalagi prakiraan cuaca dari BMKG wilayah Kota Sukabumi masih berpotensi turun hujan deras yang memicu terjadinya bencana,” ungkap Novian.

Baca Juga:  Tiap Seminggu Sekali, Disdukcapil Kota Sukabumi Publish Stok Blangko KTP-El

BPBD kata dia, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan bersiaga serta melakukan aktivitas yang bisa meminimalkan terjadinya bencana. Misalnya seperti membersihkan saluran air, tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya bencana dan tidak membuang sampah sembarangan.