KABARINDAH.COM, Sukabumi–Suasana hangat dan ceria menyelimuti Markas PMI Kota Sukabumi saat puluhan anak mengikuti kegiatan edukatif bersama program Petualang Cilik Sukabumi, Sabtu (2/8/2025). Tak sekadar bermain, anak-anak juga dikenalkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan kesiapsiagaan bencana melalui berbagai aktivitas menarik.
” Kegiatan ini menjadi bagian dari edukasi PMI kepada anak-anak untuk mengenalkan nilai-nilai kemanusiaan serta kesiapsiagaan bencana sejak usia dini,” ujar Dinar Mochamad, staf Pelayanan PMI Kota Sukabumi. Melalui metode yang menyenangkan seperti ini, anak-anak dapat belajar sambil bermain.
Dinar mengatakan, salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran Tasumi, maskot PMI Kota Sukabumi yang tampil dalam bentuk kosplay badut edukatif.
Nama Tasumi merupakan singkatan dari Kota Sukabumi, yang telah menjadi ikon edukasi PMI dalam berbagai kegiatan sosialisasi. Uniknya, Tasumi juga turut diterjunkan dalam berbagai operasi bencana, khususnya untuk mendampingi anak-anak penyintas dalam program Psychosocial Support Program (PSP) PMI.
“Selama kegiatan, anak-anak terlibat dalam berbagai aktivitas seperti art & craft, pengenalan ambulans, proses donor darah, pertolongan pertama, hingga simulasi siaga bencana,” kata Dinar. Semua kegiatan dirancang interaktif agar mudah dipahami anak-anak dan membangkitkan rasa empati serta tanggung jawab sosial sejak dini.
Koordinator Tim Petualang Cilik Sukabumi Michelle Nawang menambahkan, Kolaborasi antara PMI Kota Sukabumi dan komunitas Petualang Cilik Sukabumi ini bukan yang pertama kali dilakukan, dan telah menjadi agenda rutin. “Kami mengucapkan terima kasih kepada PMI Kota Sukabumi atas kerjasama yang terus terjalin,” jelasnya.
Kegiatan ini kata Michelle sangat bermanfaat untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan sejak dini. Sebab, anak-anak dikenalkan langsung dengan berbagai layanan kemanusiaan PMI.
Michelle Nawang menerangkan, Petualang Cilik Sukabumi sendiri merupakan komunitas edukatif yang dibentuk untuk menyediakan ruang tumbuh dan eksplorasi bagi anak-anak. Mengusung nilai bahwa “masa kecil hanya sekali dan tak akan terulang”, mereka hadir sebagai solusi dari minimnya wadah yang ramah anak di Sukabumi, sekaligus merespons kekhawatiran atas penggunaan gawai secara berlebihan pada anak usia dini.
Melalui pendekatan yang ramah anak dan kolaboratif, kegiatan ini menjadi wadah positif dalam membentuk karakter generasi muda yang peduli, tangguh, dan siap menjadi relawan masa depan.
“Dengan pendekatan yang ramah anak dan sarat nilai kemanusiaan, kegiatan ini menjadi wadah positif dalam membentuk karakter generasi muda yang peduli, tangguh, dan siap menjadi relawan masa depan.” pungkasnya. Atep Maulana
