Kabar  

Pemkot Sukabumi Fokus Tangani Masalah Angka Kematian Ibu Hingga Kasus TBC

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Program pembangunan di bidang kesehatan terus dilakukan di Kota Sukabumi. Salah satunya melalui Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi untuk perencanaan kerja di 2025 yang digelar di Hotel Horison Kota Sukabumi, Senin (4/3/2024).

Kegiatan dengan tema integrasi layanan kesehatan untuk penguatan pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan ini dihadiri Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada dan Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah. Dalam momen tersebut disampaikan ada empat isu besar terkait kesehatan.

” Acara ini adalah rangkaian FPD yang terakhir dari 24 FPD dan dinkes yang terakhir menjelang musrenbang tingkat kota,” ujar Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada. FPD 2024 merupakan ajang menyusun rencana kerja untuk 2025 mendatang.

Baca Juga:  Hari Kebangkitan Nasional, Momen Bangkit untuk Indonesia Emas

Menurut Dida, ada empat fokus bidang kesehatan yakni penurunan angka kematian ibu dan penurunan prevalensi balita stunting. Berikutnya penurunan insiden kasus TB dan universal health coverage (UHC).

” Ada enam pilar transformasi di layanan kesehatan,” ungkap Dida. Ke enamnya yakni sistem kesehatan, layanan primer, transformasi sistem ketahanan kesehatan, SDM kesehatan, layanan rujukan, sistem pembiayaan dan teknologi kesehatan.

Dida mengatakan, prioritas pembangunan tetap mengacu pada program pembangunan jangka panjang nasional dikaitkan perencanan 2045. Upaya pelaksanananya dilakukan bertahap dan per tahun.

Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah mengatakan, FPD ini menyusun renja 2025 dan menapaki langkah 2024. ” Ada dua isu strategis yakni penurunan angka kematian ibu dan bayi dan penurunan kasus TBC dengan peningkatan pengobatan kasus TBC,” jelasnya.

Baca Juga:  Sambut Tahun Baru, Santa Sea Water Park Sukabumi Ajak Warga Mancing Bersama

Dua isu besar ini kata Reni, akan berdampak pada penurunan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Sukabumi. Selain itu fokus pada penanganan angka kematian ibu karena adanya peningkatan kasus.

Sehingga lanjut Reni, penanganan memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak. Sebab ketika pasien ke rumah sakit dalam kondisi jelek karena kurangnya pemeriksaan di pelayanan primer atau posyandu.

Selain itu kata Reni, tenaga kesehatan ke depan akan lebih baik lagi dan teknologi yang baik dalam diagnosa. Selain itu terkait masalah peningkatan pasien rumah sakit tapi pelayanan terbatas dan akan ditingkatkan dengan bantuan keuangan dan CSR dari mitra.