KABARINDAH.COM–Mimpi adalah bunga tidur yang kerap dianggap sebagai pesan tersembunyi dari alam bawah sadar. Salah satu mimpi yang paling sering dialami adalah mimpi menikah.
Lantas, apakah mimpi ini menjadi pertanda baik atau justru sebaliknya? Dalam kitab tafsir mimpi karya ulama terkenal Ibnu Sirin, mimpi menikah memiliki makna yang beragam, tergantung dari konteks dan siapa yang memimpikannya.
Menurut Ibnu Sirin, menikah dalam mimpi pada dasarnya merupakan simbol dari keterikatan, tanggung jawab, dan perubahan hidup. Jika seseorang bermimpi menikah dengan orang yang dikenal, maka itu bisa menandakan adanya ikatan emosional yang kuat atau keinginan untuk mempererat hubungan dengan orang tersebut.
Namun, jika seseorang bermimpi menikah dengan orang yang tidak dikenal, ini sering diartikan sebagai datangnya rezeki, kehormatan, atau perubahan besar dalam hidup. Bahkan dalam beberapa tafsir, mimpi ini menunjukkan bahwa orang tersebut akan mendapatkan kedudukan atau tanggung jawab baru.
Bagi orang yang sakit dan bermimpi menikah, Ibnu Sirin mengartikan hal ini sebagai pertanda bahwa ajal bisa saja mendekat—terutama jika dalam mimpi tersebut ia tidak melihat wajah pasangannya. Sementara jika mimpi ini dialami oleh wanita hamil, maka itu pertanda kelahiran sang bayi akan segera datang, dan kemungkinan besar anak yang dilahirkan akan berjenis kelamin perempuan.
Menariknya, jika mimpi menikah dialami oleh seseorang yang belum menikah dalam kehidupan nyata. Tafsirnya bisa beragam, antara pertanda jodoh yang dekat, atau sebatas cerminan dari keinginan dan harapan dalam hatinya.
Meski begitu, Ibnu Sirin menekankan bahwa tidak semua mimpi memiliki arti yang harfiah. Mimpi juga bisa datang dari bisikan hati atau refleksi dari pikiran yang terus terbawa dalam tidur.
Ibnu Sirin menekankan bahwa mimpi menikah bukan semata-mata gambaran dari keinginan pribadi. Namun bisa mencerminkan kondisi batin, harapan, atau perubahan besar dalam hidup seseorang.
Ia mengingatkan umat Muslim agar tidak terlalu cepat menarik kesimpulan dari mimpi, sebab tidak semua mimpi datang dari Allah. Sebagian mimpi bisa datang dari bisikan setan atau sekadar lintasan pikiran sebelum tidur.
Tiga Sumber Mimpi Menurut Islam
Sebagaimana disebutkan dalam hadis, mimpi datang dari tiga sumber: dari Allah sebagai kabar gembira, dari setan untuk menakut-nakuti, dan dari diri sendiri akibat pikiran yang terbawa tidur. Oleh karena itu, penting untuk menyikapi mimpi dengan bijak, berdoa kepada Allah, dan menjadikan mimpi sebagai pengingat, bukan pegangan utama dalam mengambil keputusan.