Mahasiswa KKN Nusa Putra Dorong UMKM dan Edukasi MPASI di Desa Wangunsari Sukabumi

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusa Putra menggabungkan dua program kerja sekaligus di Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Yaitu pendampingan UMKM Marni Collection dan edukasi pemberian MPASI untuk pencegahan stunting.

Melalui program UMKM, tim KKN membantu Marni Collection usaha rajutan tas dan produk sejenis meningkatkan branding dan pemasaran. Pendampingan mencakup pembuatan akun Instagram penjualan, pelatihan strategi pemasaran digital, dan panduan penggunaan media sosial.

“Harapannya, jangkauan pasar Marni Collection semakin luas, penjualan meningkat, dan pemilik usaha mandiri mengelola branding di masa depan,” ujar Alma Rahmawati Dewi, Bendahara tim KKN yang berasal dari Prodi Manajemen. Sementara itu, dalam rangka menekan angka stunting, mahasiswa KKN juga menggelar demonstrasi pembuatan MPASI (Makanan Pendamping ASI) bergizi bagi para ibu di desa.

Baca Juga:  Penutupan PESONAMU Universitas Muhammadiyah Bandung Berlangsung Meriah

Kegiatan ini kata Alma, memberikan pemahaman tentang menu sehat, takaran gizi tepat, serta cara pengolahan yang higienis. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan anak-anak di Wangunsari.

Dengan kolaborasi kedua program ini, KKN Nusa Putra tidak hanya berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi lokal. Tetapi juga peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa.

Sementara itu Marni sebagai pemilik usaha menuturkan, kondisi dulu dan sekarang berbeda dalam sisi pembiayaan.  “Dulu itu masih murah-murah, lain dengan sekarang. Tapi alhamdulillah, usaha yang dijalani sekarang dari sisi omset makin bertambah. Kalau lagi ada borongan bisa mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan,” ujarnya.

Sementara itu kader Sukatani, Imas, mengapresiasi kegiatan edukasi pembuatan MPASI yang dinilainya sangat bermanfaat. Menurutnya, kegiatan ini membuka wawasan masyarakat untuk membuat MPASI dengan variasi bahan bergizi seperti sayuran, bukan hanya bubur polos atau telur ceplok.

Baca Juga:  Kolaborasi UM Bandung, Synergy, dan ASTRA Beri Edukasi Swamedikasi di Pesantren

Langkah ini diyakini dapat membantu upaya pencegahan dan penurunan stunting di wilayahnya. Ia juga menilai kehadiran mahasiswa membawa dampak positif, terutama melalui demo pembuatan MPASI dan ajakan menanam sayuran sendiri di rumah.

Dengan cara ini, warga tidak selalu bergantung pada pasokan dari pasar, sekaligus mendorong kemandirian pangan di lingkungan sekitar. Imas berpesan agar semangat pengabdian tidak pudar meski menghadapi kritik atau tanggapan kurang baik dari sebagian warga.

Imas berharap pengalaman di Desa Wangunsari menjadi bekal berharga yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi pemicu untuk terus melakukan perbaikan demi kebaikan bersama.


Kepala Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Joni mengucapkan terimakasih kepada adik-adik mahasiswa Nusa Putra yang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa yang dia pimpin. Joni mengapresiasi peran ide kreatif para mahasiswa dalam membangun Desa Wangunsari dari potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang ada.

Baca Juga:  Ponpes Raudhatul Ulum Bogor Dilalap Si Jago Merah, Tempat Mondok Santri Ludes Terbakar

“Masyarakat Desa Wangunsari sangat terbantu atas kehadiran adik-adik mahasiswa Nusa Putra yang selama satu bulan melakukan kegiatan KKN,”kata Joni. Ia berpesan agar para mahasiswa Nusa Putra bisa memanfaatkan ilmu yang di dapat selama kuliah untuk pengabdian di masyarakatnya sekitar mereka nantinya.

“Jangan pernah merasa cukup untuk menimba ilmu terus belajar setinggi langit agar bisa menjadi orang sukses dan kebanggaan orang tua,”ungkapnya. Riga Nurul Iman