Lewat Program Bestari, Disnaker Sukabumi Dorong Kerja ke Luar Negeri dengan Target 3.500 Pekerja di 2026

KABARINDAH.COM, SUKABUMI–Pemkot Sukabumi terus mencari cara untuk menekan angka pengangguran. Salah satunya melalui program kerja ke luar negeri bertajuk Bimbingan dan Penempatan Kerja Profesional Mancanegara (Bestari) yang digulirkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi.

Kepala Disnaker Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengatakan program Bestari merupakan program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi untuk menjawab persoalan tingginya tingkat pengangguran terbuka yang saat ini masih berada di angka 8,19 persen. “Ini adalah program unggulan untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan, salah satunya tingginya pengangguran terbuka di Kota Sukabumi,” katanya.

Hal itu disampaikannya di sela-sela layanan publik Disnaker pada kegiatan Car Free Day di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Ahad (21/12/2025).

Punjul menegaskan, Pemkot Sukabumi tidak hanya mendorong masyarakat bekerja di dalam kota atau di dalam negeri. Menurutnya, peluang kerja di luar negeri juga terbuka lebar dan perlu dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

Melalui program Bestari, terang Punjul, Disnaker menyiapkan tenaga kerja agar memiliki keterampilan profesional atau high skill sehingga mampu bersaing secara kompetitif di pasar kerja internasional. Tahap awal program ini dilakukan melalui sosialisasi dan pendataan calon pekerja migran yang dimulai dari tingkat kelurahan, kemudian berjenjang ke kecamatan hingga Disnaker.

“Kami akan menurunkan tim untuk memberikan sosialisasi menyeluruh terkait bekerja ke luar negeri, termasuk meningkatkan literasi masyarakat soal pekerja migran. Jangan sampai berangkat secara ilegal,” terang Punjul. Ia menambahkan, program ini juga sebagai upaya pencegahan kasus warga yang bekerja ke luar negeri tanpa jalur resmi.

Oleh karena itu lanjut Punjul, Pemkot Sukabumi hanya bekerja sama dengan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang terdaftar dan legal. Untuk mendukung pembiayaan, Disnaker menggandeng perbankan melalui skema KUR Migran dengan bunga ringan.

Di sisi lain, Pemkot Sukabumi menargetkan sebanyak 3.500 pekerja migran dapat diberangkatkan pada 2026. “Target itu sebenarnya tidak sulit. Kita punya sekitar 1.550 RT, jika setiap RT mengirim dua orang saja sudah tercapai. Ini target minimal,” katanya.

Adapun biaya keberangkatan, kata Punjul, bergantung pada negara tujuan dan jenis pekerjaan. Kisaran biaya berada di angka Rp 20 juta hingga Rp 30 juta, sebanding dengan peluang penghasilan yang dinilai jauh lebih besar dibandingkan di dalam negeri.