Kuliner dan Musik Jadi Ekosistem Ekonomi Kreatif Favorit Pemuda Sukabumi

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sukabumi mencatat sektor kuliner dan musik menjadi bidang ekonomi kreatif yang paling digandrungi kalangan pemuda. Hal itu berasal dari hasil riset pada tahun lalu.

‎Kepala Bidang Pemuda Disporapar Kota Sukabumi, Diwan Permana mengatakan, kedua bidang ekonomi kreatif tersebut merupakan satu ekosistem. “Biasanya kalau ada kuliner rata-rata di sana ada musik,” kata Diwan, Sabtu (16/8/2025).

Sehingga, pemkot berupaya membangun seni musik. Misalnya dengan mengadakan Lomba Cipta Lagu pada Juni  2025 lalu, yang diikuti 40 pendaftar berusia 16–30 tahun. Setelah proses kurasi oleh dewan juri, delapan peserta maju ke babak berikutnya.

Baca Juga:  Pemuda Pelopor Kota Sukabumi Didorong Peka Kondisi Lingkungan

‎Salah seorang juri asal Sukabumi yang malang melintang di blantika musik Indonesia yakni  Ginda Bestari menjadi perlombaan tersebut memiliki kelas tersendiri. “Hari H diuji performanya. Jangan sampai hanya kirim lagu tapi tidak bisa membawakan sendiri,” ujarnya.

‎Lomba bertema harmoni pemuda itu menghadirkan hadiah uang tunai serta kesempatan rekaman lagu dan video klip. Para pemenang juga akan dipromosikan melalui berbagai event Disporapar, mulai dari pentas di kafe hingga acara resmi Pemda.

“Juara pertama diraih Emma Rafifa Dias, penyanyi yang kerap tampil di cafetaria, disusul grup band di posisi kedua dan penyanyi solo perempuan di posisi ketiga,” jelas Diwan. Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi tetapi wadah untuk merangsang lahirnya talenta pencipta lagu muda yang mumpuni.

Baca Juga:  Rendahnya Royalti Musik di Indonesia, Ganggu Iklim Kreativitas Musisi

‎Dengan adanya rekaman dan klip resmi, karya para juara bisa lebih mudah dikenal publik dan berpeluang menembus industri musik yang lebih luas. Menurutnya, penciptaan lagu beririsan langsung dengan subsektor ekonomi kreatif. Dari total 17 subsektor, kuliner dan musik menjadi yang paling menonjol di kalangan pemuda Sukabumi.

“Berdasarkan hasil riset yang pernah kami lakukan bahwa antara pemuda, ekonomi kreatif, pariwisata, dan olahraga itu saling berkaitan,” terang Diwan. Riga Nurul Iman