KABARINDAH.COM — Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT KAI. Keputusan Pemerintah mengangkat Kiai Said tersebut tentu bukan tanpa alasan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, keberadaan Kiai Said di jajaran komisaris PT KAI dimaksudkan untuk menangani isu-isu sosial. Mengingat, kata Erick, Kiai Said dikenal sebagai figur yang baik.
“Kita semua melihat figur Pak Said Aqil adalah figur yang baik. Sedangkan pembangunan terkadang rentan isu sosial. Figur Pak Said ini saya rasa diterima sehingga pembangunan seperti LRT, sinkronisasi kereta Jakarta-Bandung, sinkronisasi kereta api dengan MRT, terkait isu sosialnya ini bisa dilakukan,” ujar Erick di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjut Erick, Kiai Said juga didampingi dengan komisaris yang memiliki rekam jejak baik di bidang keuangan sehingga tidak akan bekerja sendiri dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Erick, penunjukkan Kiai Said itu serupa ketika ia menunjuk Chandra Hamzah di Bank Tabungan Negara (BTN), lantaran sosoknya dipercaya mampu menangani kasus korupsi di bank plat merah itu.
“Dirutnya waktu itu masuk penjara, diambil kejaksaan. Figur Pak Chandra Hamzah di BTN lebih ke situ. Tetapi Pak Chandra didampingi yang mengerti perbankan,” ujar dia.
Selain jadi Komisaris Utama, Said Aqil juga merangkap sebagai Komisaris Independen. Adapun sosok lain yang diangkat menjadi Komisaris PT KAI ialah Rochadi sebagai Komisaris Independen, Diah Nataliza, dan Chairul Anwar sebagai komisaris.
Kemudian Dewan Komisaris PT KAI lama yang masih menjabat adalah Pungky Sumadi, Criss Kuntadi, dan Freddy Haris. “Jadi jajaran komisaris ini masing-masing memiliki figur yang berbeda fungsi,” ucapnya.
Didukung
Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty tak mempersoalkan terkait penunjukan tersebut. “Menurut saya tidak masalah kalau Kiai Said Aqil Siradj jadi komut KAI. Saya mendukung,” kata Evita kepada Republika, Kamis (4/3).
Ia pun menjelaskan sejumlah alasan Said Aqil tepat menjabat sebagai komut PT KAI. Pertama, ia melihat Said Aqil dinilai punya pendidikan yang mumpuni.
“Meskipun tak terkait langsung dengan teknik atau bisnis tapi pasti dengan pendidikan dan pengalaman organisasi selama ini pasti sangat memahami seperti apa manajemen maupun leaderships yang dibutuhkan dimanapun posisi jabatan,” ujar politikus PDIP itu.
Kemudian alasan kedua, sebagai pemimpin umat, Evita menganggap Said memahami transportasi publik yang didambakan masyarakat dan di satu sisi mampu menjadi pengawas kebijakan maupun pelaksanaan perkeretaapian.
“Jadi ditunjuknya Kiai Said Aqil bagus saja, tidak ada masalah,” ungkapnya. (ant)