KABARINDAH.COM, Sukabumi–Pemkot Sukabumi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) berupaya menjaga ketahanan pangan sekaligus mengendalikan inflasi. Caranya dengan menggencakan gerakan tanam bawang merah dengan sistem hidroponik dan percepatan tanam serta penyerahan bantuan pemerintah benih padi Inbrida dalam rangka perceparan luas tambah tanam tahun 2024 di kawasan agroeduwisata Cikundul (KAC), Selasa (28/5/2024).
” Gerakan menanam benih bawang merah salah satu upaya menjaga inflasi, terlebih harga bawang kini mengalami peningkatan,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji disela-sela gerakan tanam bawang merah, Selasa. Nantinya, hasil panen bawang bisa disebar ke masyarakat dan pembibitan benih difokuskam di balai pembenihan agar bisa dimanfaatkan warga.
Kusmana menuturkan, untuk bantuan benih padi Inbrida dilakukan dalam rangka percepatan tanam padi. Meskipun saat ini ada beberapa petani sudah tanam dan mulai panen bahkan sedang mempersiapkan tanam.
Intinya lanjut Kusmana, pemerintah hadir dalam menjaga ketahanan pangan. Caranya dengan menggandeng kelompok tani yang sudah aktif membantu pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DKP3 Kota Sukabumi Abdul Rahman Eka Putra menerangkan, program gerakan tanam bawang merah ini dilakukadi hamparan tertutup sistem hidipronik dan cocok dengan pola di kota. ” Biasanya tanam bawang di hamparan terbuka dan di sini disiapkan percontohannya,” jelasnya.
Ke depan kata Eka, pola ini bisa dilakukan ibu rhmah tangga karena ada nilai tamnah jika mau belajar. Ia menuturkan edukasi ini dalam rangka mengendalikan inflasi.
Analis Produksi Tanaman Pangan dan Perkebuan DKP3 Kota Sukabumi, Tendi Sutandi menambahkan, lokasi tanam di KAC ini khusus untuk profuksi bibit. Sehingga nanti ke depan bisa memenuhi kebutuhan bibit bawang merah di masyarakat.
” Untuk penyerahan benih padi Inbrida dalam upaya percepatan tanam dan peningkatan area tanam,” cetus Tendi. Harapannya indeks tanaman setahun, yang awalnya dua kali naik jadi tiga kali.
Tendi menuturkan, produktivitas secara umum di Kota Sukabumi tinggi 6,6 ton per hektare. Tertinggi di Kecamatan Lembursitu sebanyak 8 ton per hektare.